Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melarang para menterinya berbicara mengenai perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode. Sikap Presiden Jokowi itu justru kembali mendapatkan sorotan, salah satunya datang dari PKS.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menilai larangan Presiden Jokowi kepada para menterinya untuk tidak berbicara isu penundaan pemilu merupakan hal lucu.
Pasalnya, Mardani menilai publik menunggu komitmen langsung Presiden Jokowi dalam menolak masa jabatan 3 periode, bukan meminta menterinya tidak berbicara terkait isu tersebut.
“Agak lucu, Pak Jokowi meminta menterinya tidak bicara mengenai penundaan, karena yang ditunggu pernyataan jelas Pak Jokowi,” beber Mardani melalui layanan pesan, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga: Antisipasi Macet saat Demonstrasi BEM Se-Sumsel, Ini Pengalihan Lalu Lintas Simpang Empat DPRD
Mardani pun mendesak Presiden Jokowi meyampaikan secara langsung dengan tegas akan menolak penundaan pemilu. Apalagi, pernyataan sang presiden dinilai sudah ditunggu masyarakat.
“Ayo, Pak Jokowi bicara segera. Rakyat menunggu. Jangan buang-buang energi. Terima kasih,” desak Mardani.
Semantara itu, hal serupa juga telah diungkapkan oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI). Perwakilan AMI , Bayu Satria Utomo menilai, Presiden Jokowi belum tegas menyikapi isu penundaan Pemilu 2024.
“Jadi, yang kami inginkan dari Pak Jokowi ketegasan beliau menolak wacana ini. Bukan hanya melarang para menterinya,” kata Bayu.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ini mengatakan, hanya ketegasan dari seorang pemimpin yang membuat isu penundaan pemilu tidak terus dihidupkan oleh elite politik.
Baca Juga: Jokowi Larang Menteri Bicara Soal Penundaan Pemilu, JoMan: Bukti Presiden Demokratis
Sedangkan Jokowi hingga kini masih belum menunjukkan ketegasan terhadap isu penundaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
“Seorang pemimpin tertinggi di sebuah negara seharusnya bisa tegas,” ungkapnya.