Suara.com - Surat Al Kafirun adalah Surah ke-109 al-Qur'an. Surat Al Kafirun termasuk salah satu dari surat Al-Qishar Al-Mufashshalat.
Surat Al Kafirun menjadi salah satu bagian dari surat-surat juz amma pada hizb ke-4 juz 30 Al-Qur'an.
Adapun bunyi Surat Al Kafirun adalah sebagai berikut:
- qul yaa ayyuhal-kaafiruun
- laa a'budu maa ta'buduun
- wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud
- wa laa ana 'aabidum maa 'abattum
- wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud
- lakum diinukum wa liya diin
Artinya:
Baca Juga: Kumpulan Surat Pendek Tarawih, Mulai Surah At-Takatsur, Al-Asr hingga Al-Lahab
- Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
- aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
- dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
- dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
- dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
- Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
Dikutip dari, Tafsir Surat Al Kafirun ayat ke enam dari Allamah Thabathabai berbunyi:
"Ayat ini sesuai dengan maknanya menegaskan persoalan yang disebutkan sebelumnya. Yaitu bahwa Rasulullah saw tidak bersama dengan orang-orang musyrik. Lam dalam lakum dan dalam li adalah lam khusus; artinya adalah agama kalian yaitu penyembahan berhala adalah terkhusus untuk kalian sendiri dan tidak akan menciderai (agama) saya dan agama saya khusus untuk saya dan tidak akan mencakup kalian."
Di sini cukup jelas menunjukkan bahwa manusia bebas memilih agama dan umat Islam tidak mencampuri urusan agama lain.
Surat Al Kafirun disebut juga dengan:
- Al-jahd
Karena isi Surat Al Kafirun membicarakan orang-orang yang mengingkari agama Allah SWT - Al-ibadah
Lantaran dalam Surat Al Kafirun terdapat kata Al-Ibadah yang disebut sebanyak 8 kali - A Musyaqsyaqah
Lantaran dalam Surat Al Kafirun terdapat perintah untuk menjauhi sifat syirik dan seasat. Surat ini bertindak tegas dan tandas menolah penyembahan berhala selain Allah SWT.
Sebab Surat Al Kafirun adalah karena terjadi perseteruan antara Nabi dengan kaum Quraisy. Pada waktu itu, sebagian dari pembesar Quraisy adalah pemimpin kekafiran dan kesesatan, datang ke hadapan Rasulullah SAW dan menusulkan damai di antara kedua belah pihak.
Nabi Muhammad SAW menolak dengan tegas tawaran dari Kaum Quraisy yang ingin agar Rasul menyembah tuhan-tuhan kaum Quraisy selama setahun, dan sebaliknya, kaum Quraisy akan mengikuti agama dan penyembah Tuhan Nabi Muhammad SAW.
Demikian itu penjelasan singkat berkaitan dengan Surat Al Kafirun.
Kontributor : Mutaya Saroh