Sejarah Nuzulul Quran Hingga Perbedaan Pendapat Mengenai Tanggal Terjadinya

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 07 April 2022 | 07:28 WIB
Sejarah Nuzulul Quran Hingga Perbedaan Pendapat Mengenai Tanggal Terjadinya
Ilustrasi Al-Qur'an - Sejarah Nuzulul Quran (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada saat bulan Ramadhan terdapat satu peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Peristiwa itu dikenal dengan Nuzulul Quran. Lantas bagaimana sejarah Nuzulul Quran? Simak penjelasannya berikut ini. 

Perlu kalian ketahui, saat membahas sejarah Nuzulul Quran akan ada perbedaan pendapat terkait tanggal terjadinya peristiwa tersebut. Nuzulul Quran adalah peristiwa diturunkannya Al-Quran secara utuh dari Lauhul Mahfud di langit ketujuh ke Baitul Izzah atau langit dunia. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya: 

“Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185) 

Sejarah Nuzulul Quran 

Baca Juga: 3 Waktu Terbaik untuk Membaca Al Quran di Bulan Ramadhan

Membahas soal Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Al-Quran tidak akan lepas dari Lailatul Qadr dan bulan suci Ramadhan. Diantara ketiganya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu sama lain.

Terdapat hubungan mengenai persoalan bahwasanya Al-Quran untuk pertama kali diturunkan dari Lauhil Mahfudz sampai ke Batil Izzah (Langit Dunia) yaitu pada Malam Qadr di bulan suci Ramadhan

Para ulama mayoritas telah sepakat semuanya. Dimana dari Baitil Izzah ini, malaikat Jibril as kemudian mengantarkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad Saw secara bertahap selama kurun waktu sekitar 23 tahunan. Akan tetapi ketika ditelusuri lebih lanjut, belum dapat diketahui secara pasti kapan peristiwa Nuzul Quran itu terjadi. Maka dari sinilah mulai terjadi perbedaan pendapat dikalangan para ulama. 

Kontek perbedaan pendapat tersebut sebenarnya bermula pada batasan waktu kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Sebagian berpendapat Lailatul Qadar terjadi di hari-hari ganjil akhir (asyrul awakhir) dalam bulan suci Ramadhan sebagaimana merujuk ayat dalam sebuah hadits.

Ada pula yang mengatakan terjadi pada tanggal 27 Ramadhan. Dan ada yang berpendapat bahwa khusus Lailatul Qadar saat peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. 

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Mendapat Lailatul Qadar: Wajah Bersinar Hingga Bersikap Tenang

Pendapat tersebut berkaitan dengan Surat Al-Qadr ayat 1 dengan isyarat yang kemudian dijelaskan oleh Allah Swt pada Surat Al-Anfal ayat 41 yang artinya:  

"Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan”. 

Hari Furqan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah hari bertemunya dua pasukan yang dikenal dengan pertempuran perang Badar. Menurut sejarah, peristiwa perang tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Atau dalam kalender jatuh pada hari Selasa 13 Maret 624 M.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa peristiwa perang Badar itu terjadi pada hari Jum'at. Akan tetapi pendapat itu dikategorikan pendapat yang lemah. 

Pendapat terjadinya Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan ini merupakan pendapat yang paling banyak merunut para ulama Indonesia. Oleh karena itu pada tiap 17 Ramadhan umat muslim di Indonesia banyak memperingati hari bersejarah tersebut. 

Sementara itu di negara Arab, pada saat Nuzulul Quran dilakukan tradisi syiar atau menyemarakkan bulan Ramadhan dengan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan umat Islam di Arab dalam memperingati Lailatul Qadr biasanya dirayakan secara serempak atau berkumpul untuk bersholawat dan dzikir pada malam ke-27 Ramadhan.

Dalam merayakan Nuzulul Quran umat Islam dapat melaksanakan beberapa kegiatan yang menambah keimanan dan ketaqwaan. Seperti memperbanyak membaca Al-Quran, mengamalkan perintah Allah yang ditulis dalam Al-Quran, memahami isi bacaan Al-Quran, giat beribadah dan lain sebagainya. 

Demikian tadi ulasan mengenai sejarah Nuzulul Quran. Meskipun ada beberapa ulama yang berbeda pendapat mengenai tanggal terjadinya peristiwa bersejarah itu, namun tidak menyurutkan umat Islam untuk beribadah lebih giat pada bulan Ramadhan. Semoga menambah keimanan terhadap Allah SWT.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI