4 Narapidana yang Pernah Dihukum Mati di Indonesia, Herry Wirawan Jadi yang Selanjutnya?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 06 April 2022 | 14:23 WIB
4 Narapidana yang Pernah Dihukum Mati di Indonesia, Herry Wirawan Jadi yang Selanjutnya?
Ilustrasi Narapidana yang pernah dihukum mati. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut Kemenkumham, hukuman mati merupakan jenis vonis yang paling berat. Keputusan untuk melangsungkan hukuman mati di Indonesia bahkan masih menjadi pro dan kontra. 

Namun, hukuman mati justru dapat memberikan efek jera bagi masyarakat agar tidak melakukan kejahatan berat. Seperti halnya Herry Wirawan yang divonis hukuman mati usai memerkosa 13 santriwatinya sendiri.

Lalu, narapidana mana saja yang pernah divonis hukuman mati di Indonesia? Berikut 4 daftarnya untukmu.

1. Kasus Penyelundupan Heroin

Baca Juga: Heboh Vonis Herry Wirawan, Terpidana Mati Bisa Lolos dari Hukuman Mati?

Narapidana yang dieksekusi mati adalah 2 warga negara Australia, AC dan MS di Nusakambangan pada 29 April 2015 lalu. Keduanya terbukti bersalah atas kasus penyelundupan salah satu jenis narkotika, heroin dengan berat 8,3 kg.

AC dan MS dikenal sebagai anggota ‘Bali Nine’ dan ditangkap pada tahun 2005. Keduanya dijatuhi hukuman mati melalui persidangan yang resmi dilakukan pada 14 Februari 2006.

Di tahun 2012, dua tersangka ini sempat mengajukan keringanan pidana kepada presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, dua tahun setelahnya, yakni 2014 presiden Joko Widodo selaku presiden baru saat itu berkata lain.

Ia menyatakan akan mulai menerapkan tindakan tegas kepada tiap pelaku kasus narkoba. Pada akhirnya, proses eksekusi mati AC dan MS pun tetap dilakukan.

2. Kasus Pembunuhan Pengusaha Wanita

Baca Juga: Pro Kontra Hukuman Mati Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati, Bisa Sembuhkan Luka Korban?

Seorang pengusaha wanita dibunuh oleh rekan bisnis berinisial EP pada 20 November 2020 lalu di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pelaku menghabisi nyawa korban sebab memiliki utang yang besar kepada korban. Berharap tak lagi wajib membayar utang sebesar Rp145 juta, EP memilih untuk membunuh korban dengan melukai bagian kepala korban memakai linggis hingga tewas. Untuk menghilangkan jejak, ia membawa jasad korban dan membakarnya.

Dalam sidang yang digelar PN Sukoharjo pada 12 April 2021 lalu, EP akhirnya dijatuhi hukuman mati karena melakukan pembunuhan berencana. Tersangka juga disebut sangat sadis saat menghabisi nyawa korban.

3. Kasus Pembunuhan Seorang Hakim

Selanjutnya, kasus pembunuhan seorang hakim berinisial J di Deli Serdang pada akhir 2019 lalu itu akhirnya terungkap. Sang pelaku adalah Z, istri korban. Ia mengajak dua pelaku lain untuk melakukan tindakan tersebut karena merasa diselingkuhi.

Usai dibunuh dengan cara dibekap saat sedang tidur, jasad korban dibuang ke sebuah tempat. Pada 1 Juli 2021 lalu, PN Medan memberikan Z hukuman mati karena terbukti melakukan pembunuhan berencana. 

Tersangka sendiri sempat mengajukan kasasi (upaya dari pihak yang merasa tidak setuju atau puas dengan keputusan pengadilan). Namun, permintaan tersebut ditolak oleh MK.

4. Penyerangan Brimob yang Menewaskan 6 Orang

Pelaku penyerangan Mako Brimob di daerah Depok divonis hukuman mati oleh PN Jakarta Timur pada 8 Mei 2018 lalu. Beberapa sumber menyebutkan jika vonis ini dilakukan pada 21 April 2021. 

Usai dijatuhi hukuman, para tersangka yang merupakan teroris itu memilih untuk tidak mengajukan banding. Penyerangan tersebut menelan 6 korban tewas dan 5 orang di antaranya adalah anggota polisi, dan yang lainnya napi

Selain yang disebutkan diatas, pelaku atas kasus apa saja yang sebetulnya perlu dihukum mati?

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI