Suara.com - Shalat tarawih sendiri diperbolehkan apabila ketinggalan atau tidak dapat melakukan shalat tarawih berjamaah oleh suatu sebab. Untuk Anda yang juga terpaksa harus melaksanakan shalat tarawih sendiri harus mengetahui perbedaan antara niat shalat tarawih sendiri dan niat shalat tarawih berjamaah.
Dalam artikel ini akan dibahas niat shalat tarawih sendiri. Anda yang memutuskan untuk tidak ke masjid dengan alasan pandemi, maka perlu tahu niat shalat tarawih sendiri di rumah.
Lafal Niat Shalat Tarawih Sendiri
Bacaan latin niat shalat tarawih sendiri dikutip dari islam.nu.or.id, adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Keutamaan dan Pahala Salat Tarawih Malam ke-4 Ramadhan
Ushalli sunnatat Taraawiihi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
Bacaan niat shalat tarawih sendiri tersebut di atas dikutip dari berbagai sumber yaitu kitab Irsyadul Anam karya Sayyid Utsman bin Yahya (1822 M - 1913 M).
Tata cara shalat tarawih sendiri
Dikutip dari laman islam.nu.or.id, secara teknis tata cara shalat tarawih menurut Mazhab Syafi'i adalah sebagai berikut:
- Melafalkan bacaan niat shalat tarawih sendiri
- Niat dalam hati ketika takbiratul ihram
- Melafalkan takbir saat takbiratul ihram sambil melafalkan niat shalat tarawih sendiri dalam hati
- Membaca ta'awudz dan al-fatihah
- Baca salah satu surat pendek Al-Qur'an dengan jelas
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk sejenak dan bangkit mengerjakan rakaat kedua
- Rakaat kedua dilakukan dengan takbiratul ikhram, lalu dilanjutkan dengan membaca alfatihah, lalu bacaan surat pendek.
- Salam pada rakaat kedua
- Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin
Doa Kamilin
Selesai shalat, kita dianjurkan untuk membaca doa kamilin. Dikutip dari islami.co, berikut daoa kamilin dengan bahasa latin dan artinya. Berikut bacaan latin doa kamilin:
Allahummaj’alna bilimani kamilin, wa lil Faraidi Muaddin, walis shalati hafidzin, wa lizzakati fa’ilin, wa lima indaka thalibin, wa li afwika rajiin, wa bil huda mutamassikin, wa ‘anil laghwi mu’ridhi, wa fid dunya zahidin, wa fil akhirati raghibin, wabil qadhai radhiin, wa lin na’mai syakirin,
wa ‘alal bala’ shabirin, wa tahta liwai sayyidina muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irin, wa ilal haudi waridin, wa ilal jannati dahilin, wa minan nari naajiin, wa ‘ala sariril karamati qa’idin,
wa min khurin ‘inin mutazawwijin, wa min sundusin wa istabraqin, wa dibaajin mutalabbisin, wa min tha’amil jannati akilin, wa min labanin wa’asalin mushaffaini syaribin, bi akwabin wa abariqa wa ka’sin min ma’in, ma’al ladzina an’amta alaihim minan nabiyyina was shiddiqiina was syuhada’i was sholihin, wa hasuna ula’ika rafiqaa, dzalikal fadhlu minallahi. Wa kafa billahi ‘alima.
Allahummaj’alna fi hadzas syahri syarifatil mubarakati minas su’ada’il maqbulin. Wa laa taj’alna minal azkiya’il marduudin. Wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin, wa ‘aalihi wa sahbihi ajma’in. birahmatika ya arhamar rahimin.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban- kewajiban terhadap Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan ketentuan, yang bersyukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Amin.”
Demikian informasi terkait niat shalat tarawih sendiri sampai dengan doa kamilin, doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah selesai shalat. Semoga bulan Ramadhan ini membawa berkah untuk kita semua.
Kontributor : Mutaya Saroh