Suara.com - Munarman selaku terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme menanggapi dengan santai vonis tiga tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim. Putusan tersebut dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (6/4/2022) hari ini.
Tanggapan santai Munarman itu disampaikan oleh Aziz Yanuar selaku tim kuasa hukum. Dari pengamatan di dalam ruang sidang, Munarman, kata Aziz, bersikap biasa saja saat mendengar majelis hakim membacakan vonis.
"Ya santai saja. Biasa saja," kata Aziz usai sidang berlangsung.
Aziz melanjutkan, sejak awal tim kuasa hukum mengawal kasus yang menjerat Munarman sejak awal proses persidangan. Tidak sampai situ, tim kuasa hukum juga berkeyakinan jika kasus yang menjerat Munarman memang tidak masuk akal.
Baca Juga: Hakim Jatuhkan Vonis 3 Tahun Penjara, Munarman Dan Jaksa Banding
"Kami sabar terhadap segala hal yang memang tidak masuk akal dan enggak nalar. Jadi kami sudah santai dan ya biasa saja. Karena memang sudah kami prediksi, memang dalam tanda petik, settingannya seperti ini," katanya.
Putusan tiga tahun penjara tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Munarman, yakni delapan tahun penjara. Dalam putusannya, majelis hakim menilai jika eks Sekretaris Umum FPI itu terbukti bersalah melakukan tindak pidana terorisme sebagaimana dakwaan ketiga Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Putusan itu merujuk Pasal 13 C Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang telah ditetapkan menjadi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi UU juncto UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang perubahan atas UU 15 Tahun 2003 tentang penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Adapun Pasal 13 C menyebutkan: Menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Dalam putusan tersebut, majelis hakim turut membeberkan hal-hal yang memberatkan. Pertama, eks Sekretaris Umum FPI itu tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan terorisme.
Baca Juga: Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Terorisme, Ini Hal yang Memberatkan Munarman
"Keadaan yang memberatkan bahwa perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana terorisme," kata majelis hakim.
Selain itu, ada satu faktor yang menjadi pemberat dalam vonis terhadap Munarman. Majelis hakim menyatakan jika Munarman sudah pernah dihukum.
"Bahwa terdakwa sudah pernah dihukum," sambung majelis hakim.
Untuk hal yang meringankan, Munarman selaku terdakwa merupakan tulang punggung keluarga.