Suara.com - Sejumlah negara memastikan tidak akan hadir pada agenda Konferensi Tingkat Ttnggi atau KTT G20 di Bali pada November mendatang karena kehadiran Rusia. Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Demokrat Rizki Natakusumah menilai diplomasi Kementerian Luar Negeri belum efektif.
"Nah, tentu yang kami sayangkan dari kacamata DPR, diplomasi yang dilaksanakan Kementerian Luar Negeri secara keseluruhan untuk menyampaikan itikad baik kita untuk mengundang tanpa harus beririsan langsung dengan permasalahan Rusia dan Ukraina ini belum efektif," kata Rizki dalam diskusi bertajuk Dampak Konflik Rusia - Ukraina terhadap Peran dan Kepentingan Indonesia dalam KTT G20 di Jakarta Pusat, Selasa (5/4/2022).
Menurut dia, sebagai tuan rumah Indonesia harus bisa mengakomodir kepentingan para tamu delegasi saat gelaran G20. Pasalnya negara-negara lain juga punya kepentingan pribadi untuk negaranya sendiri.
"Karena kita lihat belum apa-apa sudah ditekan oleh beberapa negara sahabat terutama dari barat untuk bisa tidak menghadirkan Putin. Tentu sebagai host yang baik, sebagai tuan rumah yang baik saya harapkan pemerintah bisa menjalankan diplomasi bergerilya," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Sepakat Rusia Dilarang Hadir ke KTT G20, Budiman Sudjatmiko Lihat Dua Sisi Baiknya
Kemudian, Rizki juga menganggap seharusnya G20 bisa memastikan seluruh negara anggota dapat hadir. Pasalnya, satu saja negara tidak hadir pada forum ekonomi internasional, maka akan rapat G20 pun tidak akan berarti.
"Jadi kami mendorong Kementerian Luar Negeri untuk seluruh resourcesnya, karena kami dari Komisi I sudah rapat berkali-kali sudah dua tahun membahas G20 dari aspek ekonomi dan sebagainya. Ini harus dipastikan untuk bisa diselenggarakan dan dilaksanakan dengan sukses bukan hanya dari penyelenggaraannya tapi dari subtansinya," terangnya.