Suara.com - Pernikahan sudah seyogyanya terjadi sekali seumur hidup. Karena itulah banyak pasangan yang mengupayakan agar tidak terjadi perceraian dalam pernikahan mereka.
Namun pasangan suami istri satu ini tampaknya punya prinsip yang berbeda. Sebab pasangan ini memutuskan untuk bercerai setiap tiga tahun sekali, lalu menikah lagi tak lama setelahnya.
Setelah menikah lagi, pasangan itu pun kembali bercerai dalam jangka waktu tiga tahun ke depan. Lalu siklus akan kembali terulang.
Namun ternyata ini belum sampai ke puncak kisahnya. Pasalnya publik dibuat semakin terheran-heran setelah mengetahui apa alasan di balik keputusan kawin-cerai pasangan tersebut.
Melansir SAO Star, pernikahan tak biasa ini dijalani oleh pasangan suami istri di Kota Hachioji, Tokyo, Jepang. Pasangan muda ini memutuskan untuk menikah setelah beberapa bulan berpacaran.
Keputusan untuk bercerai dan menikah lagi setiap tiga tahun sekali ini tercetus setelah keduanya berdebat perkara nama keluarga yang digunakan.
![Ilustrasi pasangan bertengkar.[pexels.com/Polina Zimmerman]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/10/62340-ilustrasi-pasangan-bertengkarpexelscompolina-zimmerman.jpg)
Sebagai informasi, hukum Jepang mengatur seseorang untuk mengikuti nama keluarga pasangannya setelah menikah. Namun ternyata pihak laki-laki dan perempuan di hubungan ini tak menemui titik terang mengenai nama keluarga siapa yang akan digunakan.
"Suami saya (yang waktu itu masih pacar saya) berpikir perempuan harusnya mengikuti nama keluarga suaminya. Tapi saya tidak setuju, jadi kami bertengkar," kata sang istri kepada media lokal, Koran Mainichi.
Lantaran frustrasi tak ada titik terang, akhirnya ia mencari pencerahan dari temannya. Tak disangka sang teman memberi saran untuk menikah dengan batas waktu tertentu.
Baca Juga: Curhat Wanita Salah Pilih Penjahit, Gaun untuk Acara Pernikahan Malah Jadi Mirip Gorden
Selama periode pernikahan tersebut, pasangan bisa menentukan akan menggunakan nama keluarga siapa dulu. Lalu setelahnya mereka bercerai dan menikah lagi. Saat itulah nama keluarga yang dipakai bisa diubah sesuai kesepakatan.