Suara.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat laporan adanya transaksi triliunan rupiah berkaitan dengan investasi ilegal. Bahkan per hari laporan transaksi yang masuk mencapai Rp 20 triliun.
"Jadi per hari tuh PPATK bisa, ini dalam satu hari saja PPATK, kemarin dalam satu hari saja laporan meningkat sekitar Rp20 triliunan. Dari sebelumnya cuma Rp7 triliun, tiba-tiba menjadi Rp35 triliun temuan dari PPATK," kata Ivan dalam RDP di Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Ivan mengatakan total transaksi yang sudah dilaporkan ke PPATK terkait investasi ilegal kini berjumlah lebih dari Rp35 triliun.
"PPATK juga sudah menerima laporan dugaan investasi ilegal 560 laporan yang disampaikan ke PPATK. Nilainya itu sudah mencapai Rp35,7 triliun yang dilaporkan ke PPATK," kata Ivan.
Sementara itu PPATK juga turut melakukan pembekuan terhadap ratusan rekening bank terkait.
"PPATK sudah bekukan 345 rekening. Orangnya yang pemilik rekening itu 78 pihak, ada di 87 penyedia jasa keuangan, yaitu bank, non-bank, itu tersebar di sana, angka Rp588 miliar," ujar Ivan.
PPATK sendiri sampai saat ini masih menunggu adanya laporan-laporan lainnya berkaitan dengan investasi ilegal.
"Masih meminta kepada penyedia jasa keuangan untuk terus melaporkan kepada PPPATK dan upaya preventif agar segera bisa dilakukan," tandasnya.
Dalangnya Ada di Luar Negeri
Baca Juga: Tiket Formula E Dijual Mulai Bulan Mei, Harga Termurah Rp 350 Ribu
Sebelumnya Ivan mengatakan bahwa dalang dari investasi bodong memang berada di luar negeri.