Tak Perlu Kasih BLT Minyak Goreng, PKS Sebut Rakyat Kesusahan karena Jokowi Tak Tegas Tindak Mafia dan Kartel Migor

Selasa, 05 April 2022 | 10:32 WIB
Tak Perlu Kasih BLT Minyak Goreng, PKS Sebut Rakyat Kesusahan karena Jokowi Tak Tegas Tindak Mafia dan Kartel Migor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. [Biro Pers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu sebagai imbas naiknya harga minyak goreng di pasaran. Anggota DPR RI Fraksi PKS, Amin Ak, menilai BLT memang kekinian dibutuhkan rakyat, namun menertibkan praktik mafia dalam tata niaga minyak goreng jauh lebih penting. 

"Dilihat dari permukaan, dengan BLT pemerintah seakan memihak pada rakyat. Namun kesulitan rakyat timbul karena ketidaktegasan pemerintah menertibkan para pemain kartel minyak goreng. Rakyat dan negara dirugikan karena alokasi dana APBN pada ujungnya dinikmati kartel minyak goreng," kata Amin dalam situs resmi fraksi PKS DPR RI, Selasa (5/4/2022). 

Amin mengatakan, dari info yang ia terima bahwa BLT minyak goreng ini diambil dari anggaran Bansos dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai dampak Covid-19. 

"Dana ini difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin akibat tekanan kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan penanganan kemiskinan ekstrem," tuturnya. 

Baca Juga: Berapa Besaran BLT Minyak Goreng 2022? Bantuan untuk PKH dan Penjual Gorengan Selama Tiga Bulan

Anggota Komisi i VI DPR RI Fraksi PKS, Amin AK. (Tangkapan layar)
Anggota Komisi i VI DPR RI Fraksi PKS, Amin AK. (Tangkapan layar)

Amin menilai padahal jika pemerintah benar dan tegas dalam menindak mafia dan kartel minyak goreng, maka pengeluaran anggaran untuk BLT tidak perlu dilakukan. 

"Jika presiden tegas menjalankan UU dengan mengendalikan dan menertibkan praktik kartel dan mafia minyak goreng, negara tidak perlu mengeluarkan subsidi tambahan untuk BLT minyak goreng," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Amin juga meminta agar listrik, LPG, solar, dan bensin Pertalite tetap dipertahankan subsidinya oleh pemerintah. 

"Untuk menyelesaikan krisis minyak goreng Pemerintah seharusnya melaksanakan rekomendasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). KPPU, dalam rekomendasi jangka pendek menyarankan agar pemerintah memperkuat pengendalian terhadap stok CPO sebagai tindak lanjut kebijakan Domestic Market Obligation-Domestic Price Obligation (DMO-DPO)."

Ilustrasi minyak goreng, besaran BLT minyak goreng (freepik)
Ilustrasi minyak goreng, besaran BLT minyak goreng (freepik)

BLT Migor

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Sudah Tak Sesuai Tujuan, Anggota Komisi IX DPR RI Minta IDI Dibubarkan

Jokowi sebelumnya, mengumumkan bahwa pemerintah bakal menyalurkan BLT minyak goreng untuk masyarakat. BLT yang bakal diberikan kepada masyarakat itu senilai Rp 300 ribu untuk tiga bulan. 

Jokowi menyebut BLT minyak goreng akan mulai disalurkan mulai April 2022. 

"Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk 3 bulan sekaligus yaitu April, Mei dan Juni yang akan dibayarkan di muka pada bulan april 2022 sebesar Rp 300 ribu," kata Jokowi sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/4/2022). 

BLT minyak goreng itu akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar bantuan pangan non tunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH). Sebanyak 2,5 pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan makanan gorengan juga akan mendapatkan BLT tersebut. 

Keputusan pemerintah tersebut diambil untuk meringankan beban masyarakat ketika harga minyak goreng yang mahal akibat dari melonjaknya harga minyak sawit di pasar internasional. 

"Saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial serta TNI dan Polri berkoordinasi agar penyaluran bantuan ini berjalan baik lancar."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI