Suara.com - Rencana pencopotan Mohamad Taufik dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI dikaitkan dengan perbedaan sikap politik. Pasalnya, Taufik secara terang-terangan mendoakan Anies Baswedan sebagai Presiden pada Pilpres 2024, sementara partainya sendiri bakal mengusung Prabowo Subianto.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakini hal itu tidak ada sangkut pautnya dengan pencopotan Taufik. Ia menyatakan Taufik dilengserkan bukan karena mendoakan Anies agar jadi Presiden.
"Bukan (karena doakan Anies jadi Presiden)," singkat Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/4/2022).
Ia sendiri mengaku mengapresiasi sosok Taufik yang sudah membesarkan nama Gerindra di Jakarta dalam 13 tahun ini. Apalagi di bawah asuhan Taufik partai lambang kepala burung itu memenangkan dua kali pemilu.
Baca Juga: M Taufik Dikabarkan Tinggalkan Gerindra dan Merapat ke PKB, Daniel: Itu Kehormatan
"Beliau sudah baik, memimpin DKI Jakarta, berhasil meningkatkan perolehan kursi dan kedua juga beliau itu berhasil mengantarkan dua pasangan calon pilkada, Jokowi-Ahok dan Anies-Sandi," tuturnya.
Selain itu, Riza menyebut pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada politisi Gerindra lain untuk menjadi pimpinan DPRD.
Sementara, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI, Rani Mauliani disebutnya bakal menjadi pengganti Taufik.
"Memberikan kesempatan yang lain, Pak Taufik tetap ya, partai Gerindra di DPD membantu saya , saya Ketua DPD Pak Taufik sebagai Ketua Penasehat," katanya.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin ikut angkat bicara mengenai rencana DPD Gerindra DKI Jakarta mencopot Mohamad Taufik dari kursi pimpinan DPRD DKI Fraksi Gerindra.
Baca Juga: Diisukan Pindah ke Partai Lain, Begini Respons Taufik Gerindra
Ia menilai partai lambang kepala burung itu bakal rugi.
Menurut Ujang, Taufik kemungkinan besar akan pindah partai setelah tak lagi menjadi Wakil Ketua DPRD DKI. Ada dua partai yang dikabarkan menjadi opsi pilihan Taufik, yakni PKB dan NasDem.
“Ada info dia ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan ada yang sebutkan juga ke NasDem. Kita lihat saja, mana yang menjadi pelabuhan M Taufik, karena hanya waktu yang akan bisa menjawab,” ujar Ujang saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022).
Kerugian yang dialami Gerindra, kata Ujang, adalah kantong suara yang dimiliki politisi senior itu akan ikut berpindah. Selain itu, Taufik sendiri merupakan sosok yang piawai karena sudah memberikan kejayaan bagi partai dalam dua Pemilu terakhir.
Saat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI, Taufik ikut memenangkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2012 dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pemilu selanjutnya.
Kursi Gerindra di DPRD DKI juga ikut melonjak dan sudah dua periode terakhir mendapatkan jatah pimpinan dewan.
“Sedikit banyak akan berdampak bagi Gerindra. Tentu Gerindra DKI rugi kehilangan Mohamad Taufik, tapi itulah politik selalu banyak kejutan dan selalu dinamis,” jelasnya.
Tak hanya itu, menurut Ujang, Taufik merupakan sosok pekerja keras, rendah hati dan banyak membantu aktivis. Ia sangat aktif di sejumlah organisasi, seperti menjadi Bendahara Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan Ketua Umum Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Jaya periode 2022-2027.
Menurutnya, pencopotan Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta diprediksi akan membuat dia keluar dari Partai Gerindra. Apalagi Partai Nasional Demokrat (NasDem) cukup berambisi ingin meminang Taufik.
“Ada info dia ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan ada yang sebutkan juga ke NasDem. Kita lihat saja, mana yang menjadi pelabuhan M Taufik, karena hanya waktu yang akan bisa menjawab,” ujarnya.