Suara.com - Wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin angkat bicara terkait adanya rekomendasi pemecatan terhadap dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotan IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Menurutnya, semua pihak seharusnya menghormati independensi IDI terkait keputusannya untuk memecat Terawan dari keanggotaan.
"Kami ingin publik tidak terlalu jauh terlibat dalam dinamika internal IDI yang secara khusus mengatur dan mengawasi prosedur dan kode etik profesi dokter. Mari kita hormati dan memberikan dukungan moral kepada semua organisasi profesi yang telah berkontribusi besar dalam proses pembangunan bangsa, khususnya IDI," kata Sultan dalam keterangan resminya pada Minggu (3/4/2022).
Sultan menilai, IDI sudah memiliki pertimbangan tersendiri dalam memutuskan kebijakan internal terkait kode etik profesi anggotanya, termasuk terkait pemecatan Terawan.
Baca Juga: Gaduh Pemecatan Dokter Terawan Dari IDI, Dibela Sana Sini Hingga Minta Polisi Turun Tangan
Karena itu, Sultan memilih tidak mencampuri keputusan IDI dalam menegakkan kode etik profesi secara tegas kepada anggotanya yang dinilai kurang disiplin.
Hal yang sama itu kemudian juga diharapkan Sultan tidak dilakukan publik maupun pemerintah. Ia meminta publik dan pemerintah tidak perlu terlalu jauh menghakimi pengurus IDI saat ini.
"Gugatan publik terhadap IDI tentu sangat tidak baik bagi psikologi dan kinerja para dokter di tengah situasi yang menuntut perhatian dan konsentrasi penuh para tenaga kesehatan saat ini. Kita baru saja kehilangan ratusan tenaga kesehatan, mari kita dukung dan berikan apresiasi juga penghormatan terbaik kepada IDI dan para dokter Se-Indonesia," imbuh dia.