Suara.com - Tradisi padusan dijalani warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ini melambangkan pembersihan lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.
Tradisi padusan dilakukan di sejumlah sumber mata air sebagai upaya
Berdasarkan pantauan di Temanggung, Sabtu, tampak anak-anak di Lingkungan Bendo, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Temanggung menggelar ritual padusan dengan mandi di Mata Air Rowali yang menjadi salah satu sumber air bagi masyarakat setempat.
Sejak pagi anak-anak sudah mulai berdatangan di Mata Air Rowali dan menjadi semakin ramai pada siang dan sore hari.
"Airnya sangat segar. Kami selalu padusan di Rowali sebelum puasa. Tidak perlu berdesak-desakan, karena kalau di kolam renang ramai dan harus membayar," kata Wahyu (10), yang bersama temannya ikut tradisi itu.
Ia mengaku lebih senang melakukan padusan di Rowali ketimbang harus ke lokasi wisata pemandian yang ada di Temanggung.
Di sini bisa mandi bersama teman-teman dan gratis.
Sementara itu jumlah pengunjung padusan di Pikatan Waterpark Temanggung menurun pada padusan menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.
Pelaksana Tugas Direktur Perumda Bhumi Phala Wisata selaku pengelola Pikatan Water Park, Bagus Pinuntun menyampaikan jumlah pengunjung padusan tahun ini turun drastis dibanding padusan di tahun-tahun sebelum pandemi.
Ia menyebutkan pada padusan hari Jumat (1/4) jumlah pengunjung hanya berkisar 1.500 orang dan hari ini jumlah pengunjung diperkirakan hampir sama dengan sehari sebelumnyan.