Pernyataan Luhut Disebut Politikus PKS Membuat Resah dan Meneror Masyarakat

Sabtu, 02 April 2022 | 14:12 WIB
Pernyataan Luhut Disebut Politikus PKS Membuat Resah dan Meneror Masyarakat
Tangkapan layar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto "membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentetan ancaman kenaikan harga."

Luhut memberi sinyal pemerintah akan menaikkan lagi harga bahan bakar minyak dan elpiji 3 kilogram.

Menurut Mulyanto, Luhut telah membuat pernyataan yang sudah di luar kewenangannya.

"Pernyataannya membuat resah dan meneror masyarakat dengan serentetan ancaman kenaikan harga-harga sumber energi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Mulyanto, Sabtu (2/4/2022).

Baca Juga: Sikap Luhut Dinilai Seperti Perdana Menteri, Berpengaruh ke Wibawa Jokowi?

"Apalagi kalau gas LPG 3 kilogram dan Pertalite juga ikut dinaikkan, yang merupakan hajat hidup orang banyak. Padahal Menteri Keuangan Sri Mulyani sendiri bilang tidak akan menaikkan harga energi yang membuat market shock." 

Mulyanto menyebut Luhut telah kebablasan dengan berbicara yang seharusnya menjadi ranah Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan.

"Presiden Jokowi sudah sepantasnya mengingatkan Pak Luhut ini. Agar jangan terlalu banyak mengobral berbagai ancaman kenaikan harga kebutuhan pokok yang akan membuat masyarakat resah. Karena masyarakat masih kesulitan dengan beban yang ada," katanya.

Kenaikan kebutuhan pokok dinilai Mulyanto hanya akan menekan kehidupan rakyat, belum lagi daya beli yang belum pulih karena pandemi.

"Soal minyak goreng saja belum selesai. Lalu kelangkaan solar dan pertalite. Ini semua semakin menekan kehidupan harian mereka," katanya.

Baca Juga: Setelah Pertamax, Harga Pertalite Dan LPG 3 Kilogram Disinyalkan Akan Naik

Pernyataan Luhut disampaikan usai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Jumat (1/4/2022).

Luhut berkata "overall akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kilogram (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah."

Luhut mengatakan pemerintah saat ini berencana menghitung secara cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut.

Untuk kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax, dia menjelaskan banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka. Penyebabnya, kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati.

Dia menyebut saat ini Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik Rusia dan Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI