"Bila dunia menghukum Rusia di tahun 2014 dengan apa yang dilakukannya, maka tidak akan terjadi invasi ke Ukraina di tahun 2022."
Zelensky dianggap 'singa demokrasi'
Perdana Menteri Scott Morrison dan Pemimpin Oposisi Anthony Albanese juga memberikan pidato dalam sidang parlemen Kamis malam kemarin.
PM Morrison mengumumkan bantuan tambahan AU$25 juta, atau lebih dari Rp250 miliar untuk Ukraina.
"Hari ini di sini, di rumah demokrasi Australia, kami menyambut Anda sebagai singa demokrasi," katanya.
"Kami berdiri dengan anda, Presiden dan kami tidak berdiri dengan para penjahat perang dari Moskow," kata PM Morrison.
Pemimpin oposisi Australia, Anthony Albanese mengatakan parlemen Australia "mendapat kehormatan" bisa mendengarkan langsung dari Presiden Zelensky.
"Dengan memberikan waktu Anda selama beberapa menit di saat-saat seperti ini [saat perang] adalah tindakan yang sangat kami hargai dan kami mengucapkan terima kasih," katanya.
""[Vladimir] Putin dan rejim-nya akan mendapat tantangan dan konsekuensi serius. Usahanya untuk memecah belah Barat telah membuat kami semakin dekat satu dengan yang lain.
"Ketika Anda berdiri menantang tirani ini menunjukkan kepada kami keberanian yang Anda miliki, keberanian yang sudah menjadi bagian dari anda."
Baca Juga: Perang Ukraina Bangkitkan Trauma Penyintas Perang Dunia Kedua di Jerman
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News