Dengan demikian, kata dia, umur bulan Syaban 1443H adalah 30 hari atau dengan kata lain istiqmal.
"Atas dasar tersebut, dengan ini, PBNU mengikrarkan bahwa, awal bulan Ramadhan 1443H jatuh pada hari Ahad Wage, tanggal 3 April 2022."
Untuk diketahui, dalam penetapan 1 Ramadhan ini, pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal. hal ini berbeda dengan metodologi yang digunakan oleh Muhammadiyah.
Berdasarkan metodologi, rukyatul hilal yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan dengan mengamati dan melihat bulan secara langsung. Bulan yang diamati adalah bulan baru, yaitu penanda mulainya bulan Ramadhan hari pertama.
Pengamatan ini dimulai sejak hari ke-29 atau hari ke-30 di bulan Sya'ban, dan akan melihat bulan sabit yang muncul sehingga bisa menentukan 1 Ramadhan dimulai malam itu.
Namun kalau yang terjadi adalah sebaliknya, maka 1 Ramadhan bisa terjadi keesokan harinya. Maka dari itu, sidang isbat yang menjadi tonggak keputusan 1 Ramadhan dilaksanakan saat malam hari.
Metode Muhammadiyah
Sedangkan metodologi yang digunakan oleh Muhammadiyah adalah metode hisab wujudul hilal. Metode ini menggunakan perhitungan secara astronomis.
Pada perhitungan dan penentuan 1 Ramadhan oleh Muhammadiyah ini, harus adanya ijtimak terlebih dahulu. Dengan hal ini, kriteria penentuan 1 Ramadhan harus terpenuhi terlebih dahulu agar bisa dikatakan sebagai keputusan final 1 Ramadhan.
Baca Juga: Hilal Tak Terlihat di Pantai Patra Jasa Bali, Penentuan Awal Ramadhan Mengikuti Sidang Isbat
Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal menilai bahwa pada Jumat 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadhan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.