Kisah Bungaram Sibarani Jadi Mualaf di Penjara Lapas Kelas IIA Biaro Jelang Ramadhan

Jum'at, 01 April 2022 | 19:12 WIB
Kisah Bungaram Sibarani Jadi Mualaf di Penjara Lapas Kelas IIA Biaro Jelang Ramadhan
Ilustrasi islam, tips puasa tanpa sahur (Pixabay/oranfireblade-6565232)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadhan kali ini mungkin saat paling bermakna untuk Bungaram Sibarani. Bungaram Sibarani mantap jadi mualaf jelang Ramadhan.

Bungaram Sibarani adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Bukittinggi di Biaro, Sumatera Barat

Bungaram Sibarani mengucapkan syahadat yang dipimpin oleh Kepala KUA setempat, Khairul untuk menyatakan kepindahan keyakinannya di Mushala Lapas Kelas IIA Biaro, Jumat.

"Saya tidak merasa dipaksa atau terpaksa, ini keinginan kemauan saya sendiri sejak lama, saya merasa sejuk dan nyaman dalam Islam, saya sudah sedikit belajar agama ini dan cara ibadahnya," kata Bungaram.

Bungaram yang berasal dari Sumatera Utara dan telah lama berdomisili di Kota Bukittinggi mengatakan dirinya pindah keyakinan juga telah seizin dari keluarganya.

Pria 52 tahun dan sudah memiliki lima orang anak itu dibantu berwudhu dan selanjutnya mengucapkan syahadat meski dengan sedikit terbata-bata disaksikan puluhan Warga Binaan lainnya.

Bungaram juga mengubah namanya menjadi Muhammad Ramadhan sesuai keputusan dan saran dari warga binaan dan saksi yang hadir.

Bertindak sebagai fasilitator dengan kepindahan agama WBP ini adalah seorang pengacara terkenal di Kota Bukittinggi, Armen Bakar

"Kami hanya memfasilitasi berdasarkan informasi yang kami terima tentang kemauan seorang WBP yang ingin menjadi Mualaf, kami bantu segala kepengurusan surat izin keluarga dan administrasi lain hingga khitan gratis," kata Armen.

Baca Juga: Cabai Merah dan Daging Ayam Ras Sumbang Inflasi di Sumbar

Dia juga menggandeng komunitas Sedekah Seribu Sehari (S3) yang dikenal aktif melakukan aksi sosial di Bukittinggi Agam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI