Apakah 1 Ramadhan 2022 Jatuh Pada 3 April Sesuai Hasil Sidang Isbat?

Dany Garjito Suara.Com
Jum'at, 01 April 2022 | 19:11 WIB
Apakah 1 Ramadhan 2022 Jatuh Pada 3 April Sesuai Hasil Sidang Isbat?
Petugas melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid Al Musyariin, Jakarta Barat, Jumat (1/4/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sidang isbat sebagai penentu datangnya tanggal 1 Ramadhan tahun 2022 memberikan informasi terbarunya. Update terkini mengenai hasil sidang isbat tersebut adalah diperkirakan pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 2 April 2022 belum memasuki bulan suci Ramadhan.

Meskipun rangkaian hasil sidang isbat 1 Ramadhan 2022 tersebut belum menjadi keputusan akhir, tetapi kabarnya hingga pukul 17.00 WIB tanggal 1 April 2022, tinggi hilal masih berada 2 derajat. 

Ketentuan datangnya awal bulan puasa atau penentuan ditetapkannya 1 Ramadhan dapat diputuskan apabila ketinggian hilal mencapai 3 derajat dengan elevasi sebesar 6,4 derajat.

Sejauh ini, kemungkinan sementara yang bisa diinformasikan dari hasil rapat sidang isbat terbaru mengenai datangnya bulan puasa yaitu jatuh pada Minggu, 3 April 2022 karena hasil rukyat apabila hilal belum juga mencapai 3 derajat. 

Pemantauan terkait dengan penetapan awal Ramadhan tersebut juga dilakukan oleh Observatorium Bosscha, Institut Teknologi Bandung. Dalam pers yang dilaksanakan pada hari Jumat (1/04/2022), pihaknya menyebut bahwa pengamatan bulan sabit muda dilaksanakan hampir setiap bulan. Dalam setiap tahunnya, diketahui Observatorium Bosscha juga berperan menjadi salah satu rujukan untuk membantu menetapkan datangnya awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan bagi masyarakat umum.

Observatorium Bosscha juga melakukan pengamatan pada bulan sabit di tanggal 1 April 2022, di mana pada hari tersebut merupakan penanda beralihnya bulan Sya’ban ke bulan Ramadhan 1443 Hijriah.

Diketahui, Observatorium Bosscha menyelenggarakan pengamatan menggunakan sebuah teleskop yang memiliki ukuran sebesar 106 mm. Jenis teleskop yang digunakan adalah refraktor yang dilengkapi dengan detektor kamera berbasis CCD.

Kegiatan pemantauan hilal yang dilakukan oleh Observatorium Bosscha ini juga bisa disaksikan secara daring oleh masyarakat secara umum, melalui live streaming yang dilakukan di YouTube resmi Observatorium Bosscha pada tanggal 2 April 2022, dimulai pukul 17.00 WIB.

Tugas dari Observatorium Bosscha sendiri adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian yang dilakukan mengenai hilal kepada unit pemerintah yang berwenang, dan jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat. Dan untuk penentuan awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia, pihak yang berwenang memberikan keputusan adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang isbat.

Baca Juga: Kemenag RI: Potensial Rukyat Hilal Awal Puasa Ramadhan 2022 Hari Minggu 3 April

*Update

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI