Jelang Ramadhan Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Sekjen Gerindra Tekankan Hal Ini ke Pemerintah

Jum'at, 01 April 2022 | 18:43 WIB
Jelang Ramadhan Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Sekjen Gerindra Tekankan Hal Ini ke Pemerintah
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki bulan suci Ramadhan, sejumlah barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan, termasuk bensin dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta, pemerintah mampu menangani persoalan mendasar terkait kenaikan harga-harga bahan pokok tersebut. 

Ia berharap, pemerintah bisa memberikan intervensi terhadap kenaikan-kenaikan harga bahan pokok, misalnya dengan melakukan operasi pasar.

Selain itu, Muzani menyatakan, sektor pasar juga harus dipenuhi produk-produk yang dihasilkan dari para petani lokal.  

Baca Juga: Siap-siap! Pemerintah akan Gelontorkan BLT Minyak Goreng ke Masyarakat dan Para PKL

"Kita harus memanfaatkan keterampilan para petani kita. Sumber-sumber makanan yang dihasilkan para petani mulai dari beras, sayur mayur, buah harus bisa menjadi keberkahan bagi makanan kita sehari-hari," kata Muzani kepada wartawan, Jumat (1/4/2022). 

"Caranya dengan tidak memasukan bahan atau barang impor ke pasar. Sehingga itu menjadi keberkahan bagi kita semua, termasuk peningkatan kesejahteraan para petani."

Kendati begitu, Muzani mengingatkan agar masyarakat bersabar dalam menghadapi persoalan kenaikan harga-harga bahan pokok ini. Sehingga semangat dan keimanan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa tidak terganggu.  

"Kita menghadapi kenyataan bahwa harga-harga sembako naik. Minyak goreng, daging, beras, cabai, gula, terigu, kedelai, sampai bensin dan PPN juga naik," tuturnya. 

"Kenaikan harga-harga ini di satu sisi sebagai tanda atau dampak dari bangkitnya geliat ekonomi kita pasca pandemi. Tapi di sisi lain, ini juga dampak dari adanya perang antara Rusia-Ukraina."

Baca Juga: Jokowi Salurkan BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu untuk BPNT, PKH dan PKL Penjual Gorengan

"Beban pengeluaran dari kenaikan itu tentu saja berat dan ini dapat mengganggu kekhusuan kita dalam menjalankan ibadah puasa, karena ekonomi belum sepenuhnya pulih. Tapi kami percaya kesabaran kita dalam menghadapi persoalan ini, termasuk ekonomi, tidak akan mengganggu kita dalam menjalankan ibadah puasa," sambungnya. 

Adapun di sisi lain, Muzani berharap masyarakat bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Selain itu juga ia berharap nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di setiap lapisan masyarakat bisa dijaga. 

"Indonesia adalah negara besar. Tolerenasi antar umat beragama telah menjadi keniscayaan dalam berbangsa dan bernegara sejak dulu hingga sekarang. Keberagaman sudah menjadi budaya yang mengakar bagi Indonesia."

"Apabila bulan suci Ramadhan bisa kita jalankan dengan kekhusuan, itu telah menjadi bukti kita telah menjadi bangsa yang toleran," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI