Suara.com - Sebanyak enam mahasiswa peserta unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo mengalami peretasan. Nomor WhatsApp mereka diretas.
Juru Bicara BPP, Delpedro Marhaen Rismansah yang juga orator dalam aksi unjuk rasa di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat mengatakan, peretasan itu berupah pengambil alihan akun WhatsApp.
"Jadi akun WhatsApp -nya minta verifikasi lagi. Kami minta kodenya enggak masuk lagi, kemudian keluar akun WhatsApp-nya," kata Pedro kepada Suara.com, Jumat (1/4/2022).
Jelasnya peretasan tersebut berlangsung beberapa hari sebelum aksi unjuk rasa mereka gelar. Pertama peretasan dialami Ketua BEM Universitas Indonesia pada 29 Maret 2021.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Menyemut di Belakang Istana Negara, Teriakan Jokowi Fasis, Anti Demokrasi Bergema!
Kemudian keesokan harinya dialami oleh pengurus BEM Seluruh Indonesia. Lalu pada tanggal 31 Maret tiga orang pengurus Blok Politik Pelajar turut mengalaminya.
"Dan hari ini satu orang, saat kami long march dari Universitas Trisakti. Jadi total enam orang," ungkapnya.
Pedro pun menduga peretasan tersebut adalah upaya untuk menggembosi aksi unjuk rasa yang mereka gelar hari ini.
Sore ini, ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Harmoni atau tepatnya di belakang kawasan Istana Negara. Mereka berunjuk rasa menolak penundaan Pemilu yang berdampak terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.