Suara.com - Ratusan mahasiswa tiba di persimpangan kawasan Harmoni atau tepatnya di belakang Istana Negara, Jakarta Pusat untuk berunjuk rasa menolak penundaan Pemilu 2024 yang berdampak terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo, Jumat (1/4/2022).
Tiba lokasi mereka langsung menyuarakan penolakannya. Bahkan mereka menyebut presiden Jokowi anti demokrasi.
"Jokowi Fasis, Anti Demokrasi," teriak orator dari mobil komando yang diikuti pengunjuk rasa.
Mahasiswa berkumpul di Jalan Suryopranoto. Mereka dicegat mendekat Istana Negara dengan pagar betis aparat kepolisian.
Akibat mahasiswa yang berkumpul di ruas Jalan Suryopranoto, mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.
Larang Mahasiswa Dekati Istana Negara
Seperti pemberitaan sebelumnya, puluhan aparat kepolisian menutup Jalan Majapahit yang menuju ke kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, menyusul aksi unjuk rasa yang akan digelar sekitar 800 mahasiswa.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta mengatakan peserta aksi diprediksi mencapai 800 orang.
"Demo mahasiswa itu nanti massanya. Ada sekitar 700 sampai 800 orang nanti," kata Purwanta.
Baca Juga: Catat! 78,9 Persen Publik Tegas Tolak Penundaan Pemilu 2024
Kata dia, ratusan demonstran akan terlebih dahulu melakukan long march hingga ke depan Istana Negara. Namun hal tersebut akan dicegat, dan diarahkan ke kawasan Patung Kuda.
"Tapi kan mereka nggak boleh karena ada peraturan 500 m dari gedung vital tidak boleh demo. Nanti kita usahakan di Patung Kuda aja," ujar Purwanta.