Ultimatum Batal, Putin Setuju Gas Rusia Tetap Dibayar dengan Euro

Jum'at, 01 April 2022 | 11:49 WIB
Ultimatum Batal, Putin Setuju Gas Rusia Tetap Dibayar dengan Euro
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam pembicaraan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Vladimir Putin setuju gas dari Rusia tetap dibayar dengan euro dan membatalkan ultimatum sebelumnya yang menuntut pembayaran dengan rubel.

Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya setuju bahwa pasokan gas dari Rusia ke Jerman tetap dibayar dengan mata uang euro, setelah Jerman menolak pembayaran dengan mata uang rubel.

Kantor Kanselir Jermanm Olaf Scholz hari Rabu (30/3) menerangkan, perusahaan-perusahaan Eropa dapat tetap mebayar dengan mata uang euro dan dollar seperti yang tertera dalam perjanjian.

Selanjutnya disebutkan, pemerintah Jerman telah mendapatkan jaminan dari Rusia bahwa Eropa tidak perlu membayar pasokan gas dari Rusia dalam mata uang rubel.

Dalam percakapan telpon, Putin setuju pembayaran itu dilakukan melalui Gazprom Bank, yang tidak terkena sanksi Barat.

"Scholz tidak menyetujui prosedur ini dalam percakapan, tetapi meminta informasi tertulis," demikian disebutkan dalam pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kekanseliran di Berlin.

Sempat ultimatum Barat

Sebelumnya Vladimir Putin mengatakan, negara-negara yang "tidak bersahabat" harus membayar suplai gas Rusia dalam mata uang Rusia kepada perusahaan penyalur, dan mengancam akan menghentikan pasokan gas jika hal itu tidak dilakukan sampai 31 Maret.

Namun Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck hari Senin (28/9) menegaskan, negara-negara industri yang tergabung dalam kelompok G7 menolak pembayaran gas dalam mata uang rubel dan tidak akan memenuhi tuntutan itu.

Baca Juga: Jerman Umumkan Peringatan Dini Kemungkinan Krisis Pasokan Gas Rusia

"Semua menteri (energi) G7 setuju bahwa ini adalah pelanggaran gamblang dan sepihak dari perjanjian yang ada," jelas Robert Habeck.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI