3 Faktor Penyebab Kenaikan Harga Pertamax di Indonesia, Buntut Perang Rusia vs Ukraina

Kamis, 31 Maret 2022 | 16:36 WIB
3 Faktor Penyebab Kenaikan Harga Pertamax di Indonesia, Buntut Perang Rusia vs Ukraina
Petugas menaruh tuas bahan bakar jenis Pertamax di SPBU Coco Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan menyebarnya isu kenaikan harga BBM jenis Pertamax yang mencapai harga Rp 16.000 per April 2022 mendatang. 

Kabarnya, pemerintah akan meneken harga baru Pertamax tersebut. Kenaikan ini menjadi kenaikan ketiga di tahun 2022 usai Februari dan awal Maret lalu.

Diketahui, pada awal Maret tepatnya tanggal (3/03/2022), kenaikan BBM menyasar jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Tiga jenis BBM tersebut kabarnya hanya menyentuh tiga persen dari total konsumsi BBM nasional.

Lalu, apa sebenarnya alasan pemerintah menaikkan harga Pertamax? Berikut Suara.com rangkum, tiga alasan pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertamax:

Baca Juga: Harga Pertamax Naik, Pemerintah Diimbau Jaga Ketersediaan Pertalite

1. Kenaikan harga minyak mentah dunia

Diketahui, alasan pemerintah menaikkan harga pertamax adalah karena mengikuti harga minyak mentah dunia yang sudah di atas 110 dolar Amerika Serikat per barrel.

Selain itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Palm Oil (ICP) menjadi salah satu alasan mengapa harga Pertamax dinaikkan menjadi Rp 16.000 per liter.

2. Imbas ketegangan Rusia dan Ukraina

Adanya ketegangan peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina disebut-sebut menjadi salah satu faktor, mengapa harga Pertamax di Indonesia naik menjadi hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Geger Harga Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu, Mantan Menkeu Was-was

Perang yang terjadi antara kedua negara tersebut memberikan dampak naiknnya harga minyak dunia karena pasokan yang sebagian besar berasal dari Rusia, terpaksa harus dihentikan.

3. Harga jual Pertamax lebih rendah dari keekonomiannya

Pihak Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebelumnya sudah menghimbau kepada masyarakat, agar bisa memaklumi jika seandainya pemerintah memberikan keputusan untuk menaikkan harga BBM jenis pertamax.

Hal tersebut karena harga jual BBM jenis Pertamax sekarang ini ada di harga Rp 9.000 per liter, angka tersebut diketahui  jauh di bawah keekonomiannya yaitu sebesar Rp 14.526 per liter.

Jika pemerintah tetap menahan harga Pertamax, maka itu akan berpengaruh pada meningkatnya kerugian Pertamina dan nantinya akan berdampak pada APBN, mengingat Indonesia masih mengimpor bahan bakar minyak. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi alasan, menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi keputusan yang rasional.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI