Ingat Pasti Meninggal, Warga Jalani Tradisi Bersih Makam di Bangka Tengah

Kamis, 31 Maret 2022 | 16:24 WIB
Ingat Pasti Meninggal, Warga Jalani Tradisi Bersih Makam di Bangka Tengah
Tradisi bersih makam dengan gotong royong jadi kebiasaan warga Bangka Tengah menyambut Ramadhan. Warga dari berbagai tempat di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bergotong royong membersihkan tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan 1443 Hijriah. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tradisi bersih makam dengan gotong royong jadi kebiasaan warga Bangka Tengah menyambut Ramadhan. Warga dari berbagai tempat di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bergotong royong membersihkan tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.

Warga dari berbagai tempat berbondong-bondong mendatangi pemakaman keluarga dan pemakaman umum membawa peralatan, seperti cangkul dan sapu untuk membersih pekuburan.

"Ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan di tengah warga, setiap memasuki Bulan Suci Ramadhan kita bergotong royong membersihkan makam," kata Lurah Koba, Budi Randa, di Koba, Kamis.

Warga juga ada yang melakukan pengecatan pagar makam dan mengganti bola lampu penerang yang rusak. 

Baca Juga: Plt Wali Kota Bandung Klaim Stok Pangan Aman Asal Masyarakat Tak Panic Buying

Hal itu dilakukan agar areal perkuburan terlihat lebih bersih dan tidak terkesan menyeramkan.

"Makna yang kami ambil dari kegiatan bersih-bersih kubur ini, pertama tentu saja nilai kebersamaan, silaturahim dan secara keyakinan tentu kita lebih sadar bahwa suatu saat kita juga akan kembali (meninggal dunia, red.)," katanya.

Yasir, seorang warga Koba, mengatakan bergotong royong membersihkan makam ini sudah menjadi kebiasaan atau turun-temurun.

"Saya dari kecil sudah mulai ikut bersama orang tua saya membantu membersihkan kubur dan sekaligus berziarah ke kubur keluarga dan kerabat dekat kita," katanya.

Ia memaknai kegiatan pembersihan makam lebih kepada tugas manusia yang masih hidup sebagai makhluk sosial untuk membersihkan "rumah" bagi saudara dan keluarga yang sudah meninggal.

Baca Juga: Masjid-Masjid di Sumsel Tunggu Edaran Kementerian Agama Soal Aturan Ibadah saat Ramadhan

"Dalam kegiatan itu kita juga bisa saling bersilaturahim dan bahkan saling berbagi cerita dengan warga lainnya, karena semua kalangan ikut membaur bergotong royong baik kalangan ibu, anak, pemuda, tokoh adat dan tokoh agama," katanya.

Salim, warga yang lainnya, mengatakan tidak hanya membersihkan kubur tetapi warga juga bergotong royong membersihkan masjid dan mushalla menjelang Ramadhan.

"Sudah menjadi kebiasaan juga bagi kami bersama-sama membersihkan masjid dan mushalla, karena akan dipakai untuk kegiatan ibadah tarawih selama Ramadhan," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI