Suara.com - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Fadel Muhammad memberikan imbauan terkait harga Pertamax naik.
Pemerintah diimbau untuk menjaga ketersediaan Pertalite sejak harga Pertamax naik.
Fadel Muhammad mengimbau hal tersebut agar masyarakat tak kehabisan BBM saat akan mudik.
"Beberapa waktu lalu, Pemerintah sudah tetapkan bensin RON 90 atau Pertalite menggantikan RON 88 atau Premium. Masyarakat nantinya akan banyak beli Pertalite. Saya imbau Pemerintah untuk jaga supply dari Pertalite ini, jangan sampai tidak bisa memenuhi kebutuhan demand masyarakat yang akan mudik," kata Fadel Muhammad, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Serba-Serbi Pertamax Naik: Penyebab sampai Dampaknya
Tak hanya itu, pemerintah diingatkan untuk menjaga harga Pertalite.
"Saya juga ingin mengingatkan pemerintah untuk menjaga harga Pertalite. Hal ini juga demi menjaga kemampuan daya beli masyarakat kita menjelang Lebaran," bebernya.
Selanjutnya, ia kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudah kemakan hoaks.
"Saya ingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudah termakan hoaks tentang ini. Tetap tenang, verifikasi dulu, double check informasinya, sebelum diberikan ke orang lain," ujarnya.
Alasan Pertamax Naik
Baca Juga: Jual Pertamax Murah, Stafsus Erick Thohir: Pertamina Seperti Yayasan
Alasan pemerintah naikkan harga Pertamax yang pertama adalah mengikuti harga minyak mentah dunia yang sudah di atas 110 dolar Amerika Serikat per barrel. Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Palm Oil (ICP) yang mencapai 114 dolar Amerika per barrel juga menjadi alasan rencana kenaikan harga Pertamax menjadi Rp16.000 per liter.
Faktor kedua yang membuat pemerintah menaikkan harga Pertamax adalah ketegangan yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
Perang membuat harga minyak mentah dunia tinggi karena pasokan yang sebagian besar berasal dari Rusia terpaksa dihentikan.
Demikian dua alasan pemerintah berencana naikkan harga Pertamax per April mendatang.
Untuk itu, masyarakat terdampak diharapkan mampu menyesuaikan konsumsi BBM dengan harga yang baru.