Suara.com - Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) tengah menjadi sorotan setelah menyerukan agar Presiden Joko Widodo menjabat selama tiga periode. Seruan ini awalnya diteriakkan oleh Ketua Umum DPP Apdesi, Surtawijaya di Istora Senayan, Selasa (29/3/2022).
Surtawijaya mengklaim dukungan itu merupakan bentuk aspirasi kepala desa yang merasa terbantu dengan pemerintahan Jokowi. Ia bahkan mengatakan pihaknya akan mendeklarasikan dukungan Jokowi tiga periode setelah Idul Fitri 2022.
Hal ini tentu membuat sosok Surtawijaya ikut menjadi sorotan. Berikut merupakan profil dari pria yang disebut sebagai Ketum DPP Apdesi tersebut.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Surtawijaya merupakan Kepala Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Informasi ini diperoleh dari tangerangkab.go.id dan babakanasem.desa.id.
Surta menjabat sebagai Kepala Desa Babakan Asem periode 2019-2025. Ia juga disebut sebagai orang Banten pertama yang terpilih menjadi Ketua Umum DPP Apdesi periode 2021-2026.
Surta terpilih berdasarkan aklamasi, di mana sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Ketua APDESI Kabupaten Tangerang dan Ketua Apdesi Provinsi Banten. Sampai akhirnya ia kini menjabat sebagai Ketua Umum DPP APDESI.
Saat terpilih sebagai Ketua Umum DPP Apdesi, Surta mengucap syukurnya. Ia juga berjanji untuk berkontribusi dalam memberikan pemikiran bagi organisasinya.
"Ini memang bukan tugas ringan. Insya Allah Apdesi akan memberikan kontribusi pemikiran dan tenaganya untuk kemajuan bangsa dan negara," katanya dilansir dari laman tangerangkab.go.id.
Bersama jajarannya, Surta berjanji akan segera melakukan konsolidasi organisasi. Hal ini dilakukan agar mesin oganisasi bisa langsung bergerak untuk melakukan konsolidasi hingga kepengurusan tingkat kecamatan seluruh Indonesia.
Sosoknya kini menjadi sorotan setelah menyerukan dukungan 3 periode untuk Presiden Jokowi. Dalam pengakuannya, Surtawijaya membeberkan jika dirinya ditegur Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut melarangnya untuk berbicara seperti itu lagi. Bahkan, Presiden Jokowi juga disebut tidak merespons seruannya untuk menambah masa jabatan presiden hingga 3 periode.
"Enggak ada. oh Dia (Luhut) ngelarang malah. ketemu aja dilarang. (Luhut bilang) Kamu jangan cerita-cerita begitu. Udah saya enggak berani ngomong. Tadi saya sudah mau teriak 3 periode, dilarang semua," kata Surtawijaya di Senayan, Selasa (29/3/2022).
Presiden Jokowi memang tak merespon dukungan dari para kepala desa itu. Pun dengan para menteri terkait yang hadir, juga sudah melarang para kades agar tidak menggaungkan isu 3 periode dalam pertemuan tersebut.