Suara.com - Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, khawatir kasus Covid-19 kembali meningkat. Ini diakrenakan ramainya jumlah pengunjung yang datang menjelang Ramadhan.
"Saya bukan takut Covid-19-nya, tapi saya takut angka kasus jadi tinggi karena sekarang sudah PPKM level dua terus pasar Tanah Abang ramai," kata Firdaus selaku penjual gamis saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya jika kasus naik maka pemerintah mungkin akan menurunkan statis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kemungkinan Pasar Tanah Abang ditutup sementara.
"Yang kita takutkan itu. Kalau ditutup kaya tahun lalu ya kita bagaimana lagi," ujar dia.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 29 Maret: Positif 742, Sembuh 892, Meninggal 10
Maka dari itu, dia berharap para pengunjung yang hadir di Tanah Abang disiplin menggunakan masker agar kasus tidak kembali meningkat.
Salah satu pedagang minuman dingin, Rum juga meraskan hal yang sama. Ia mengaku khawatir dengan situasi Pasar Tanah Abang yang perlahan mulai ramai.
Terlebih, dia khawatir karena sempat terkena virus COVID-19 sekitar dua bulan lalu.
"Kalau saya kena lagi, gimana saya mau jualan mas," kata dia.
Hal berbeda justru dikatakan Ahmad sebagai penjual celana jin. Dia mengaku tidak khawatir dengan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Alami Penurunan, Brasil Bakal Longgarkan Pembatasan Perjalanan
"Sekarang sudah tidak khawatir lagi. Kalau dua tahun lalu masih khawatir," ungkap Ahmad.
Rasa khawatir Ahmad tertutup dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, dia tetap berdagang walaupun akhirnya kasus Covid-19 akan naik.
"Saya lebih takut enggak makan karena enggak dagang dari pada pandemi," kata dia sambil sedikit tertawa.
Kekinian situasi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terpantau ramai jelang Ramadhan, dan pengunjung sudah memadati kawasan Tanah Abang dari luar hingga ke Gedung Blok F.
Tidak hanya itu, ratusan sepeda motor terlihat terparkir di bahu jalan sepanjang kawasan Tanah Abang.
Bahu jalan yang seharusnya dipakai untuk pejalan kaki juga disulap menjadi gerai pakaian dan pernak-pernik.
Sebagian warga tetap menggunakan masker saat mengunjungi setiap gerai pakaian. Namun sebagian besar pedagang dan pembeli tidak memakai masker saat bertransaksi di pasar Tanah Abang.
Terlihat gerai pakaian muslim seperti gamis dan baju koko menjadi tempat yang paling ramai digandrungi pengunjung. (Antara)