Suara.com - Komposer Addie MS bersama Sastrawan Goenawan Mohamad melakukan aksi unjuk rasa damai dengan menggelar orkestra di depan Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022). Mereka menyerukan perdamaian antara Rusia dengan Ukraina yang sedang berkonflik.
Addie MS mengatakan konflik antara Rusia dengan Ukraina harus dihentikan. Karena dikhawatirkan dapat menyulut perang yang lebih luas, bahkan perang dunia ketiga.
“Konflik dua negara ini kalau tidak ada langkah yang bijak, ini bisa merembet ke semua. Dan jaman sekarang ini perangnya kan semua punya alutsista yang mutakhir yang tinggal pencet. Terbayang enggak kalau nuklir sampai diluncurkan satu negara saja, semua ikut. Kalau semua ikut, perang nuklir, perang ketiga semua punah,” kata Addie kepada wartawan.
Meski sebagai seorang musisi, Addie mengatakan dirinya harus mengambil langkah, meskipun hal tersebut sangat kecil. Menurutnya, percuma banyak karya yang dibuatnya dan menghasilkan uang yang banyak, namun kalau perang sudah terjadi, semua hal itu tak ada artinya.
Baca Juga: Rusia Sebut Militer AS dan Ukraina Hendak Gunakan Burung sebagai Senjata Penularan Massal
“Jadi saya merasa punya kewajiban untuk ikut serta mendorong semua perdamaian dengan cara seperti ini, yang kelihatannya kecil. Tapi ini kalau bisa menggerakkan sesama untuk semua bergerak untuk bikin aksi perdamaian, Insyaallah didengar para pemimpin di dunia supaya kita terhindar dari kemusnahan umat manusia,” kata dia.
Dalam aksi damainya, Addie MS memimpin pertunjukan musik dengan membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa dalam bahasa Rusia. Lagu tersebut dipilih, karena menurutnya di Rusia, Rayuan Pulau Kelapa cukup populer di kalangan komposer.
“Saya tahu bahwa Rayuan Pulau Kelapa itu populer dengan bahasa mereka. Dan ternyata makin dapat info lebih banyak, bahwa lirik Rayuan Pulau Kelapa bahasa Rusia itu bukan terjemahan tetapi saduran,” ungkapnya.
“Adaptasi sedemikian rupa jadi ungkapan kecintaan, kekaguman dan hormat bangsa Rusia terhadap bangsa Indonesia yang waktu itu thanks to kepada Bapak Presiden Soekarno yang bersahabat dengan Presiden Rusia tahun itu,” imbuhnya.
Selain menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa, mereka juga membacakan puisi karya sastrawan Rusia. Kemudian dibarengi dengan pembagian bunga mayar merah dan putih, serta diakhiri dengan pembacaan seruan perdamaian antara Rusia dengan Ukraina.
Baca Juga: Dubes Rusia: Jika Rusia Dikeluarkan dari G20, Tujuan Presidensi Indonesia Akan Sulit Tercapai
“Maka kami berharap, kami mengimbau, bangsa yang hidup di bumi Rusia akan ikut dalam semangat dan keprihatinan ini, keprihatinan hampir semua orang di dunia,” seru mereka di depan Kedubes Rusia.