Keunikan Tradisi Bantai Adat Jelang Ramadhan di Jambi, Ratusan Kerbau Disembelih

Rabu, 30 Maret 2022 | 12:58 WIB
Keunikan Tradisi Bantai Adat Jelang Ramadhan di Jambi, Ratusan Kerbau Disembelih
Tradisi Bantai Adat (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Jambi ada tradisi Bantai Adat jelang Ramadhan. Dalam tradisi ini masyarakat menyembelih ratusan ekor kerbau.

Tradisi bantai adat dilakukan di lokasi tanah adat di Dusun Baru Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Merangin, tepatnya di kebun sawit di tepian Sungai Tabir.

Daging kerbau yang berasal dari ratusan ekor hasil penyembelihan pada ajang tradisi "Bantai Adat" di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, Rabu habis terjual dalam empat jam.

"Ada ratusan kerbau yang disembelih sejak dinihari tadi, sekitar 120 ekor dan pada pukul 08.00 WIB daging terjual habis. Tinggal sebagian jeroan yang masih dijual," kata Awi (65) salah seorang warga peserta Bantai Adat di lokasi Bantai Adat itu, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Daging dari Ratusan Kerbau "Bantai Adat" Terjual dalam Empat Jam

Penyembelihan kerbau dilakukan pada sekitar pukul 03.30 WIB yang dilakukan oleh pemilik kerbau dibantu oleh tim pengurusan Bantai Adat.

Tradisi yang digelar setiap tahun menjelang Bulan Ramadhan itu berlangsung cukup meriah sejak Selasa (29/3).

Kerbau-kerbau yang sejak Selasa petang sudah ditambatkan dengan menggunakan "kenikil", langsung disembelih. Kemudian dikuliti serta dagingnya dipotong langsung di lokasi itu.

Uniknya pemotongan dilakukan secara massal pada Rabu subuh hingga 120 ekor kerbau yang sudah disiapkan semuanya disembelih.

Dagingnya kemudian digantung di tempat penggantungan yang sudah disiapkan di dekat tiang tambatan dan lokasi penyembelihan.

Baca Juga: 4 Keuntungan Membuat Parcel Lebaran Sendiri

Warga yang ingin membeli langsung bertransaksi di meja-meja penjualan yang disiapkan di lokasi itu.

"Alhamdulillah berjalan lancar, daging semua terjual. Harganya Rp150 ribu per kilogram," kata Awi.

Hal sama juga diungkapkan oleh Jusuf yang mengaku baru pertama kali membawa kerbaunya ke ajang bantai adat. Namun ia sudah sering hadir dan mengikuti acara itu.

"Saya baru pertama kali ini membawa kerbau ke acara Bantai Adat ini. Saya siapkan kerbaunya sejak dua bulan lalu untuk acara ini," katanya.

Kerbaunya menghasilkan sekitar 140 kilogram daging, belum termasuk jeroan dan tulang. 

Selain itu banyak juga warga yang membeli 'kepala' kerbau termasuk tanduknya.

"Ada yang beli kepala kerbau juga, semuanya terjual," ujarnya.

Kegiatan Tradisi Bantai Adat masyarakat Tabir Merangin tahun ini berlangsung cukup meriah dan besar karena digandeng dengan kegiatan pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Warga menyerbu lokasi "Bantai Adat" sejak Selasa, yang sekaligus menjadi ajang UMKM dan pelaku usaha berjualan di lokasi tersebut. 

Cuaca yang bersahabat tidak turun hujan, membuat aktivitas warga cukup optimal memanfaatkan momen tradisi tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI