Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan dalam meyelidiki polemik minyak goreng. KPK diminta mengejar pelaku yang menyebabkan keberadaan minyak goreng sempat langka hingga harganya yang mahal.
Habiburokhman mengatakan polemik minyak goreng menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan di DPR sendiri, persoalan minyak goreng itu di bahas di beberapa alat kelengkapan dewan.
"Soal minyak goreng ini pak dibahas di banyak sekali komisi ya di VI di XI tapi yang jelas ada ketidaknormalan dan pasti ada penyimpangan hukum, pasti juga ada melibatkan penyelenggara negara," kata Habiburokhman dalam raker dengan KPK di Komisi III, Rabu (30/3/2022).
Dampak dari polemik minyak goreng, kata Habiburokhman bukan hanya merugikan negara tapi secara langsung merugikan rakyat. Karena itu, Habiburokhman meminta Ketua KPK Firli Bahuri untuk menerjunkan tim guna menyelidiki persoalan minyak goreng.
Baca Juga: Mendag Ingkar Janji Ungkap Mafia Minyak Goreng, MAKI Ajukan Gugatan Praperadilan
"Kami beraharap KPK leading di depan dalam pengusutan kasus ini. Kita minta KPK mengirim tim penyelidik untuk ikuti alur produksi minyak goreng dari awal sampai distribusi. Saya yakin bisa segera ditangkap pelakunya. Jangan ragu pak," kata Habiburokhman.
Menurut dia, apabila memang KPK berhasil mengungkap kasus dan menangkap pelaku di balik persoalan minyak goreng, maka pelaku tersebut bisa saja dituntut hukuman mati.
"Ini pak kalau korupsi di sektor ini saya pikir memenuhi kualifikasi untuk dituntut hukuman mati. Karena bukan saja terjadi di saat negara sedang krisis, mereka ini menyebabkan negara mengalami krisis begitu pak," tandasnya.