Dari kue yang ia jual sehari bahkan mendapatkan keuntungan Rp1.500.000.
"Banyak teman-teman relasi orang-orang yang aku kenal, gampang banget aku sehari itu bisa sampai puluhan box bisa laku. Sampai sehari aku dapat Rp1.500.000," kata Hartati.
"Tapi aku nggak bertahan lama, karena aku malu terlalu banyak untungnya, aku bilang aku stop aku nggak mau kalian rugi," tuturnya.
Lebih lanjut, sebagai seorang seniman tidak mempunyai penghasilan tetap setiap waktu. Ia kemudian mencontohkan jika bulan ini dapat uang besar, belum tentu bulan berikutnya akan mendapatkan hasil yang sama.
"Kalau kita tahu ada saatnya yang kita dapat membuatnya dapat uang besar, tapi uang besarnya kita tidak terima setiap waktu atau tidak setiap bulan," katanya.
Selain itu kata dia, yang membuat pekerja seni bisa depresi bukan persoalan uang saja, melainkan adanya pembatasan dalam kegiatan interaksi. Diketahui di masa pandmei Covid-19 pemerintah membatasi kegiatan masyarkat.
"Persoalan yang tidak bisa ngapa-ngapain ini yang menjadi persoalan. Tidak bisa interaksi, tidak bisa ada diskusi, berpikir merancang sesuatu membuat sesuatu, itu malah yang membuat kita depresi," kata dia.
"Jadi memang harus bagaimana memaintenance positive thinking itu tadi di itu yang paling berat sih sebetulnya," tandasnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Menkes Budi Minta IDI dan Terawan Bicara Baik-Baik