Densus 88 Lakukan Upaya Deradikalisasi Terhadap Anak-anak yang Terpapar Paham NII

Selasa, 29 Maret 2022 | 17:36 WIB
Densus 88 Lakukan Upaya Deradikalisasi Terhadap Anak-anak yang Terpapar Paham NII
Tim Densus 88 Saat mengamankan pelaku teror namun melawan [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri akan melakukan upaya deradikalisasi terhadap anak-anak yang diduga terpapar paham radikal dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan Kementerian Sosial hingga organisasi masyarakat atau ormas islam.

"Densus 88 Antiteror berupaya melakukan deradikalisasi dan terus mengupayakan agar bisa dideversi atau restorasi justice," kata Kepala Bagian Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).

Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya mengamankan 16 terduga teroris di Sumatera Barat. Mereka diamankan di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar.

Baca Juga: 16 Terduga Teroris Ditangkap di Ranah Minang, Gubernur Sumbar Ngaku Belum Tahu

Rinciannya; 12 terduga teroris diamankan di Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan sisanya di Kabupaten Tanah Datar.

Aswin ketika itu menyebut terduga teroris ini merupakan jaringan NII. Mereka memilik tujuan mengubah ideologi Pancasila dengan Syariat Islam.

Selain itu, mereka juga memiliki niat menggulingkan pemerintahan yang sah apabila sedang dalam keadaan kacau atau chaos.

"Melakukan berbagai kegiatan i’dad (latihan ala militer) secara rutin. Merencanakan persiapan logistik berupa persenjataan," imbuh Aswin kepada wartawan, Senin (28/3/2022).

Di sisi lain, Aswin menyebut jaringan ini melakukan perekrutan secara masif di wilayah Sumatera Barat. Bahkan, mereka juga menjalin hubungan dengan kelompok teror di wilayah lain.

Baca Juga: 16 Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Sumbar Rutin I'Dad demi Ganti Ideologi Pancasila dan Gulingkan Jokowi

"Melakukan perekrutan anggota secara masif diwilayah Sumatra Barat dengan melibat anak-anak di bawah umur. Terhubunga dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI