Suara.com - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menegaskan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menambah satu periode kepemimpinannya.
Ketua Umum Apdesi Surtawijaya menegaskan hal tersebut sekaligus membantah, jika dukungan tersebut karena adanya arahan langsung dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Surtawijaya mengatakan, kalau dukungan tersebut murni berasal dari aspirasi para kepala desa. Menurutnya, Luhut justru melarang Apdesi untuk koar-koar soal dukungannya terhadap Jokowi untuk memimpin Indonesia setelah 2024.
"Enggak ada. Oh, dia ngelarang malah. Ketemu aja dilarang. Kamu jangan cerita-cerita begitu. Sudah, saya enggak berani ngomong. Tadi saya udah mau teriak tiga periode. Dilarang semua," kata Surtawijaya sesuai menghadiri Silatnas Apdesi di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga: Merasa Punya Hutang, Apdesi Siap Deklarasi Dukung Jokowi Tiga Periode
Surtawijaya lantas menjelaskan kalau Apdesi bakal deklarasi pernyataan dukungan Jokowi tiga periode. Deklarasi itu disebutkan akan dilangsungkan sehabis perayaan Hari Raya Idul Fitri 2022.
"Habis lebaran kami deklarasi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan kalau dukungan itu berdasarkan aspirasi para kepala desa yang merasa telah dibantu oleh Jokowi.
Apalagi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengabulkan lima tuntutan mereka, di mana salah satunya ialah mengubah jadwal penyerahan gaji dari tiga bulan menjadi setiap satu bulan sekali.
"Sekarang kita punya timbal balik, beliau peduli sama kita. Itulah harapan kita, siapa tahu ke depan semua lebih baik. Teman-teman sepakat tadi, tiga periode, lanjutkan."
Baca Juga: Apdesi Ngadu Upah Diberikan 3 Bulan, Jokowi Minta Gaji Kepala Desa Dibayarkan Rutin Setiap Bulan
Sebelumnya, Surtawijaya menjelaskan, dukungan tersebut bukan semata-mata keinginan mendadak dari para kepala desa.
Namun ia menganggap kalau Apdesi memiliki utang kepada Jokowi yang sudah mengabulkan tuntutan, di mana salah satunya ialah mengubah aturan mekanisme gaji kepala desa dari tiga bulan sekali menjadi satu bulan sekali.
"Beliau kabulkan. Sekarang kita punya timbal balik, beliau peduli sama kita," ujarnya.
Awalnya, Apdesi hendak melakukan deklarasi bersamaan dengan Silahturahmi Nasional (Silatnas) Apdesi 2022 yang digelar pada hari yang sama. Namun, Surtawijaya menyebut sempat dilarang oleh sejumlah pihak.
"Tadinya mau hari ini, dilarang sama semua. Saya capek dilarang sono-sini," ucapnya.
Surtawijaya menegaskan tidak ada pihak yang mengarahkan Apdesi untuk mendukung Jokowi tiga periode. Ia mengklaim kalau dukungan itu murni berasal dari para kepala desa yang merasa banyak dibantu oleh Jokowi.