Suara.com - Polemik pernyataan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri soal minyak goreng masih menjadi buah bibir termasuk di lini masa media sosial. Bahkan gambaran polemik tersebut dituangkan menjadi meme yang akhirnya viral dengan menyadur logo brand Kentucky Fried Chicken (KFC).
Meski begitu, logo yang menjadi pusat perhatiannya berbeda dengan logo KFC pada umumnya. Dalam logo tersebut mencantumkan bentuk kartun wajah Megawati Soekarnoputri dengan tagline utama 'Jagonya Ayam Rebus!'.
Merespons meme tersebut, Politisi Senior PDIP Hendrawan Supratikno menganggap, adanya olok-olok meme Megawati tersebut merupakan ulah orang iseng semata. Menurutnya, oknum tersebut hanya salah paham.
![Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno [suara.com/Dian Rosmala]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/01/10/o_1b635kim01k0h108d14skthrvjgc.jpg)
"Bila setiap iseng ditanggapi, bila setiap olok, direspon atau dianggap penting, apa yang tersisa bagi kita untuk memikirkan hal-hal yang lebih penting? Jadi kami anggap orang yang salah paham atau salah minum obat," kata Hendrawan saat dihubungi, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, adanya olok-olok tersebut, termasuk adanya meme KFC-P, merupakan bagian dari demokrasi saja. Ia mengatakan, pada media terutama media sosial kekinian ramai dengan hal-hal pro dan kontra.
"Dalam demokrasi, suara-suata tersebut sering dikemukakan sebagai asesoris demokrasi. Media ramai dan doyan pro-kontra. Tidakkah ini mengurangi enerji positif kita untuk menyatukan langkah mengatasi masalah-masalah yang lebih mendasar?" tuturnya.
Lebih lanjut, Hendrawan mengatakan, PDIP kekinian memilih fokus saja pada tugasnya, terutama dalam melakukan konsolidasi menghadapi Pemilu 2024.
"Sudah berkali kali kami sampaikan. Tugas kami skrg adalah melakukan konsolidasi berlapis-lapis, dan berjuang bersama mengatasi masalah-masalah berat yang ada," katanya.
Untuk diketahui, perkara kelangkaan dan mahalnya minyak goreng masih menjadi sorotan banyak pihak. Apalagi setelah Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, sempat mempertanyakan apakah ibu-ibu hanya mampu mengolah menu gorengan.
Tak berhenti sampai di situ, PDI Perjuangan bahkan sampai menggelar acara demo memasak tanpa minyak goreng.