Roman Abramovich Diduga Keracunan Setelah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina

Selasa, 29 Maret 2022 | 12:44 WIB
Roman Abramovich Diduga Keracunan Setelah Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok investigasi jurnalistik Bellingcat telah mengungkapkan bahwa beberapa negosiator dialog damai Rusia-Ukraina pada awal Maret diduga menderita keracunan. Miliarder Rusia Roman Abramovich termasuk di antaranya.

Setidaknya dua anggota tim negosiasi Ukraina dan oligarki Rusia, Roman Abramovich, menderita gejala keracunan setelah pembicaraan damai antara delegasi Rusia dan Ukraina pada 3 Maret lalu, seperti dikutip dari The Wall Street Journal pada hari Senin (28/03).

Laporan yang dikonfirmasi oleh kelompok jurnalistik investigasi Bellingcat itu, mengatakan gejalanya yang dialami adalah iritasi kulit dan mata.

Namun, tampaknya membaik dalam sehari. "Kondisi mereka yang dilaporkan menderita efek keracunan telah membaik dan tidak ada yang dalam bahaya," demikian laporan The Wall Street Journal.

Diduga keracunan bahan kimia

Peristiwa ini terjadi selama pembicaraan damai yang diadakan di Ukraina. Menurut Bellingcat, negosiator Ukraina pertama kali merasakan gejala pada malam harinya setelah kembali ke Kyiv.

Gejalanya termasuk "radang mata dan kulit dan rasa sakit yang menusuk di mata," cuit Bellingcat di Twitter.

Para negosiator kemudian menghubungi Bellingcat, yang menghubungkan mereka dengan spesialis senjata kimia untuk pemeriksaan.

"Para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar akibat keracunan internasional dengan senjata kimia yang belum diketahui," jelas kelompok investigasi itu.

Baca Juga: Jadi Juru Runding Perdamaian Ukraina dengan Rusia, Roman Abramovich Diduga Diracun, Mata Merah dan Kulit Mengelupas

Para ahli juga memberi tahu mereka bahwa bahwa tujuan dari serangan racun tersebut kemungkinan besar hanya untuk memberi rasa takut kepada korban.

REKOMENDASI

TERKINI