Jadi Korban Tewas Serangan KKB Papua, Almarhum Lettu Marinir Muhammad Iqbal Dikenal Saleh

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 07:56 WIB
Jadi Korban Tewas Serangan KKB Papua, Almarhum Lettu Marinir Muhammad Iqbal Dikenal Saleh
Kedua orang almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal, ibu Hartini dan Bapak Maris turut menyaksikan pemakaman anak keempat mereka yang lahir pada 26 November 1994, Senin (28/3/2022) (ANTARA/Harianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua, Sabtu (26/3) sore dikenal baik dan saleh.

Alung Faisal (21) sepupu satu kali korban ditemui di rumah duka di Desa Anggotoa, Konawe, Senin, bercerita bahwa sosok almarhum semasa hidup selalu berbuat baik kepada keluarga.

"Almarhum rajin salat, baik sekali sama keluarga, penampilannya biasa-biasa saja, tidak sombong," katanya sambil menahan kesedihan.

Dia mengaku, dirinya bersama keluarga merasa sangat sedih atas meninggalnya Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya di Papua, Sabtu (26/3) sore, dengan menggunakan pelontar granat.

"Kami sangat kehilangan sekali, bahkan ibunya kemarin pas dengar kabar sepupu meninggal langsung pingsan, bapak almarhum tahan air mata," kata dia sebagaimana dilansir Antara, Selasa (29/3/2022).

Senada dengan Kaka, ipar almarhum bernama Kaharuddin ditemui usai pemakaman rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengatakan bahwa adik iparnya merupakan sosok yang sangat baik.

"Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa. Selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum," katanya.

Dia mengaku, yang berkesan dari almarhum semasa hidupnya yakni sangat perhatian dengan keluarga bukan hanya kepada orang tua, tetapi saudara, kemanakan bahkan kepada sepupunya dinilai sangat baik dan perhatian.

Kaharuddin juga bercerita bahwa almarhum sering menelpon saat menjalankan tugas hanya untuk menanyakan kabar dan mengkonfirmasi apakah sudah makan atau belum.

Baca Juga: Polda Papua Bantah Klaim TPNPB-OPM Tembak Dua Pesawat Di Bandara Kenyam

"Meski sibuk apapun beliau sering sempatkan diri menelepon keluarga, hampir setiap hari. Pagi sebelum kejadian malam itu, kita sudah menelpon dengan almarhum," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI