4 Fakta MUI Bekasi Minta Warung Tutup Saat Puasa

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 28 Maret 2022 | 19:53 WIB
4 Fakta MUI Bekasi Minta Warung Tutup Saat Puasa
Ilustrasi warung burjo di Jogja milik orang Sunda. - (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasional usaha kuliner hampir selalu menjadi polemik menjelang bulan puasa. Terakhir Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meminta para pelaku usaha menghormati Ramadan dengan menutup usahanya pada siang hari. Hal ini kontan memicu pro-kontra sejumlah pihak. Berikut fakta MUI Bekasi minta warung tutup saat bulan puasa.

1. Tutup Agar Ibadah Khusyuk

Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bekasi, Muhhidin Kamal, mengatakan penutupan sementara usaha kuliner pada siang hari agar umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk. Pelaku usaha tersebut meliputi restoran, kafe, rumah makan, warung dan sejenisnya. “Saya mengimbau kepada pemilik usaha kuliner agar menghormati Bulan Suci Ramadan dengan menutup tempat usaha pada siang hari selama Ramadan,” katanya di Cikarang, Jumat, (25/3/2022). MUI Bekasi juga meminta para pengelola dan pengusaha tempat hiburan malam menutup sementara aktivitas usahanya selama Ramadan 1443 Hijriah.

2. Pandji Kritik Keras

Baca Juga: MUI Kota Bekasi Persilahkan Warung Makan Beroperasi Saat Puasa, Pedagang: Indahnya Toleransi

Komedian Pandji Pragiwaksono memberi kritik pedas ihwal permintaan MUI Bekasi agar usaha kuliner tutup siang hari selama bulan Ramadan. Alih-alih mendukungnya, Pandji mengajak masyarakat agar mengkritisi permintaan MUI Bekasi yang dianggap tidak esensial dengan ibadah puasa Ramadan. “Jangan mau guys, masak udah pada tua masi keganggu liat orang makan ketika berpuasa? Emang selama ini puasanya ngapain aja?" katanya.  

Komedian berusia 42 tahun tersebut menilai permintaan MUI Bekasi akan menyulitkan rekan-rekan non Muslim yang tidak menjalankan ibadah puasa. “Jangan mau guys. Teman-teman kita yang enggak berpuasa dan lagi pengen makan kerang + usus ayam bumbu kuning musti gimana?” ujarnya. Dia menilai ibadah puasa seharusnya tidak terganggu dengan keberadaan rumah makan dan aktivitas orang makan di siang hari. “Jangan mau guys, kalau tempat makan pada tutup, mana cobaan kita? Puasa macam apa yang lempeng-lempeng aja?” ucapnya. Dengan nada satire, suami Gamila Mustiaka tersebut melontarkan sindiran pedas kepada MUI Bekasi. “Beri kita cobaan karena kita ingin pahala,” tuturnya dikutip dari Twitter @pandji pada Sabtu (26/3/2022).

3. Warganet Terbelah

Sebagian warganet mendukung Pandji soal kritikannya terhadap MUI Bekasi. Mereka menilai umat sudah dewasa dan tak perlu aturan macam itu. “Kita disuruh buat ngontrol hawa nafsu saat puasa bukan disuruh ngontrol usaha orang,” tulis seorang warganet. Sejumlah warganet menyebut ujian puasa tak hanya menahan lapar dahaga. “Iman lu setipis apa sampe liat warteg buka aja jadi gak tahan,” ujar warganet lain. Namun ada pula yang mendukung MUI Bekasi. “Bentuk pencegahan kemungkaran sih,” ujar warganet.

4. MUI Pusat Bersikap

Baca Juga: Catat Waktu yang Tepat Baca Niat Puasa Ramadhan Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis menyebutkan warung yang menjual makanan tidak perlu tutup selama Ramadan 2022. Namun, MUI Pusat menekankan agar pemilik warung makanan tidak memamerkan dagangannya kepada orang yang sedang berpuasa. “Warung tak usah ditutup jualannya, tapi makannya jangan dipamerkan kepada orang yg sedang berpuasa," kata Cholil Nafis melalui akun Twitternya @cholilnafis, Minggu, 27 Maret 2022.

Ia meminta puasa jangan menutup hajat orang lain tapi yang tak puasa jangan menodai bulan Ramadan. Menurutnya, selama bulan suci Ramadan harus meningkatkan saling tenggang rasa dan saling menghormati. “Ayo saling tenggang rasa dan saling menghormati,” kata Cholil Nafis menanggapi polemik pernyataan MUI Bekasi.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI