Suara.com - Fahri Hamzah menjadi salah satu politikus yang memiliki pendapat dan argumentasi yang kuat terhadap suatu permasalahan. Cuitan-cuitannya di Twitter pun seringkali kritis dalam menyikapi sesuatu. Terakhir petinggi Partai Gelora ini menyinggung soal gestur tepuk tangan para menteri saat Presiden Joko Widodo sedang marah-marah dalam sebuah pidato. Berikut ini rangkuman cuitan Fahri Hamzah yang paling makjleb.
1. Heran Menteri Tak Peka
Fahri Hamzah mempertanyakan sikap para menteri saat memberikan tepuk tangan ketika Jokowi sedang mengkritisi kinerja mereka dalam sebuah pidato. Dia menilai hal itu sudah seperti sebuah kebiasaan. “Setiap presiden marah, kok saya melihat para menterinya tepuk tangan,” tulis Fahri Hamzah dikutip Suara.com dari Twitter @Fahrihamzah, Minggu (27/3/2022). “Emangnya presiden lagi Stand Up Comedy apa?" imbuh Fahri.
Cuitan Fahri Hamzah ini mendapat banyak tanggapan dari pengguna Twitter yang lain. Eks politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun memberikan argumentasinya. “Padahal saya serius.. Presiden marah gini tahun ke 8 kan kasihan mas.. Saya sih kasian.. Kenapa anda gak?” tulis Fahri. Ia juga berharap wibawa presiden tidak melemah hanya karena kegagalan eksekusi para pejabat. “Jangan sampai karena kegagalan eksekusi para pejabat, membuat wibawa kemarahan presiden melemah,” tulis Fahri Hamzah.
Baca Juga: Usai Jokowi Marah, Polri Klaim 98 Persen Perlengkapannya Produk Dalam Negeri
2. Minta Giring Tak Cengeng
Pernyataan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong mendapatkan sorotan publik. Meski penuh kontroversi, ada juga pihak yang malah memberikan pujian kepada mantan vokalis band Nidji itu. Salah satunya Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Ia menganggap tindakan Giring itu sebagai langkah masuk ke dunia politik dan dia menyambutnya dengan hangat. “Aku sih ucapkan selamat datang ke giring. #SelamatDatangGiring di medan politik kita yang bergairah," ujar Fahri melalui akun Twitter pribadinya, @fahrihamzah, Senin (26/9/2021).
Tak hanya menyambut, ia juga memberikan saran kepada Giring. Fahri meminta Giring tetap tegar meski nantinya banyak pihak yang menyerangnya karena ungkapannya itu. “Berani tampil dan berani menyerang jangan nangis kalau diserang balik. Tetap tegar. Jangan cengeng dan jangan mudah dikalahkan,” tuturnya. Bahkan, Fahri meminta agar Giring melakukan hal lain seperti pernyataannya kepada Anies itu. “Ayo ambil jurus lagi yang sepadan,” pungkasnya.
3.Sindir Kandidat Capres
Fahri Hamzah pun pernah menyampaikan sindiran pedas pada para tokoh yang digadang akan menjadi calon presiden di pilpres 2024 mendatang. Lewat beberapa cuitan yang diunggah di akun Twitternya, Minggu (13/6/2021) Fahri menilai bahwa para tokoh yang ia sebut sebagai capres itu terlalu dini menampilkan diri di hadapan publik. Jika ingin tampil di hadapan publik sebagai bakal capres, Fahri menilai mereka sebaiknya sudah memiliki ide atau gagasan yang bisa ditawarkan. “Dear capres, Belanda masih jauh!" cuit Fahri seperti dikutip suara.com, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Sebut Minim Kesalahan, Politisi PDIP: Kenapa Terawan Harus Dipecat Seperti Itu dari IDI
“Para capres ini kecepetan manggung badannya... Melenggang lenggok di depan netizen yang suka bikin GeEr... Kalau mau manggung, ide lu dulu apa. Ide memberantas korupsi misalnya apa? Ide lawan corona apa? Ide tentang pajak apa? Cengegesan aja lu!” sambung Fahri. Dia juga mengunggah sebuah cuitan yang menyebut bahwa para tokoh tersebut masih menjabat. Ia lantas khawatir jika pekerjaan dan tugas dari para tokoh tersebut menjadi terbengkalai. “Ntar lu pada brantem kerjaan kagak ada yang urus... Lu kan masih menjabat,” tulis Fahri.
4. Penggunaan Istilah Teroris
Fahri Hamzah sempat mengusulkan agar kata-kata kelompok, jaringan dan lainnya tidak lagi digunakan untuk menyebut pelaku teror. Apalagi, jika penyebutan pelaku teror tersebut menggunakan bahasa Arab. Fahri meminta penggunaan kata tersebut disetop dan para pelaku teror cukup disebut sebagai teroris. “Saya usul dihentikan penggunaan kata-kata; kelompok, jaringan, dan lain-lain. Apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dan lain-lain. Plis, sebut mereka TERORIS saja!" kata Fahri Hamzah dalam cuitan di akun twitternya @Fahrihamzah, Selasa (30/3/2021).
Setelah itu, lanjut Fahri, langsung dilakukan identifikasi nama dan pelacakan ke keluarga serta tetangga dari pelaku teror tersebut. “Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya!,” ujarnya. Fahri menilai pihak-pihak yang menginginkan agar terorisme dikaitkan dengan agama Islam di Indonesia sejatinya merupakan orang yang ingin perpecahan di Indonesia. Sebab, kata dia, kalangan Islam merasa dirugikan atas kegiatan teroris yang kerap dikaitkan dengan agama.
“Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik Ini..padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yang dikait-kait tak ada henti,” demikian cuitan Fahri Hamzah.
Kontributor : Alan Aliarcham