Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya komentar dia mengenai kelangkaan minyak goreng jadi polemik di media sosial, kini Presiden RI ke-5 tersebut melontarkan pernyataan yang bernada sindiran kepada anak muda.
Pernyataan itu ia ungkapkan dalam acara pelantikan dan pengukuhan pengurus Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026, pada Sabtu (26/3/2022).
Saat itu ia menyatakan, generasi muda Indonesia saat ini lebih mudah membuat perselisihan dibanding persatuan.
"Ini hakikatnya kehidupan, yang harus saya teruskan kepada anak-anak muda, yang hanya gampang membuat perselisihan daripada persatuan. Bagaimana kalian akan membuat nasionalisme kita itu menjadi sebuah tonggak, pilar bagi negara dan bangsa kita, kalau kalian sendiri tidak bisa mendamaikan diri kalian pada egosentris dan lain sebagainya," kata Megawati.
Baca Juga: Gelar Demo Masak Tanpa Minyak Goreng, Hasto: Omongan Bu Megawati Itu Benar
Pernyataan itu berawal ketika Megawati bercerita mengenai pengalaman pribadinya, yang pernah beberapa kali diperiksa oleh aparat hukum ketika masa orde baru.
Peristiwa itu terjadi setelah ayahnya Sukarno, turun dari kursi kepresidenan. Namun Megawati menyatakan, pengalaman pribadi tersebut ia ceritakan bukan untuk menyombongkan diri dan hanya sekadar berbagi pengalaman saja.
Ini bukan pertama kalinya Megawati melontarkan pernyataan sindiran untuk generasi muda. Sedikitnya, ia sudah pernah dua kali melakukan hal yang serupa. Berikut di antaranya:
1. Milenial tak boleh dimanja
Pernyataan ini dilontarkan oleh Megawati Soekarnoputri dalam webinar “Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial” pada 10 November 2021 lalu.
Baca Juga: Usai Bikin Ngamuk Warganet, Megawati Gelar Demo Masak Tanpa Minyak Goreng
Webinar tersebut diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Menurut Megawati, pernyataan tersebut bertujuan untuk memacu semangat anak muda Indonesia agar bisa berkontribusi pada negara.
Dan menurut dia, adalah pernyataan tersebut khusus ia tujukan kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya memang bilang kan begini kepada Pak Jokowi, bapak sebagai presiden tolong kalangan milenial ini jangan dimanjakan karena saya ingin bertanya apa bakti kepada negeri kita ini," tuturnya.
2. Anak muda percaya hoaks
Pernyataan ini dilontarkan Megawati pada webinar yang sama, yakni “Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial” pada 10 November 2020.
Dalam webinar itu sebenarnya ia bertanya mengapa generasi muda Indonesia masih mudah termakan oleh hoaks atau berita bohong?
Padahal, menurut dia, saat ini sumber informasi terbentang luas di internet. Keberadaan internet sendiri, tambah Megawati, bisa menjadi alat untuk mengecek kebenaran sebuah fakta atau informasi.
Ia kemudian mengaitkansikap anak muda yang mudah percaya pada hoaks tersebut adalah akibat lemahnya pemahaman mereka mengenai Pancasila.
"Tadi saya sudah berbicara mulai dengan Pancasila, anak-anak muda banyak kan. Karena ada internet dan sebagainya, anehnya sekarang kenapa lebih percaya pada hoaks? Daripada tidak menanyakan dulu apakah ini benar atau tidak," kata Megawati dalan dialog kebangsaan yang diselenggarakan UNJ tersebut, Selasa (10/11/2020).
Kontributor : Damayanti Kahyangan