Suara.com - Presiden Joko Widodo membuka Rapat Koordinasi Nasional atau Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM, Senin (28/3/2022). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar jumlah koperasi modern berbasis digital harus bisa lebih ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikannya di hadapan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang turut hadir dalam pembukaan rakornas tersebut.
"Jumlah koperasi modern berbasis digital juga harus ditingkatkan dari 250 koperasi di tahun 2022 naik jadi 400 di tahun 2023 dan nantinya 500 di tahun 2024," kata Jokowi sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/3/2022).
Jokowi juga ingin agar jumlah UMKM yang berjalan di sektor digital dan masuk ke platform penjualan atau marketplace harus bisa mencapai target minimal 20 juta. Ia ingin jumlah itu meningkat menjadi 24 juta di 2023 dan 30 juta UMKM di 2024.
"Ini target. Kalau semua semua kerja keras memiliki keinginan yang sama mencapai target yang kita tentukan, saya yakin insyaAllah bisa dilakukan," ujarnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga ingin supaya satu juta UMKM bisa masuk ke dalam e-katalog LKPP. Ia menargetkan hal itu tuntas pada 2022.
E-katalog sendiri merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Aplikasi tersebut menjadi wadah berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Jokowi kembali mengingatkan kepala daerah untuk merealisasikan anggaran untuk belanja produk-produk dalam negeri.
"Ini penting sekali, jangan sampai, kemarin saya sudah sampaikan ke gubernur, bupati, walikota menteri, dirut BUMN, bahwa anggaran APBN, APBD, anggaran di BUMN semuanya harus difokuskan untuk membeli produk-produk dalam negeri utamanya yang diproduksi oleh UMKM."