Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah untuk dapat bekerja keras memperbaiki ekosistem usaha demi mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi raja di marketplace. Salah satu yang ia minta ialah tidak ada lagi perizinan membuka usaha yang dipersulit.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Pembukaan Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM, Senin (28/3/2022).
"Perizinan-perizinan harus terus dipermudah, akses terhadap permodalan harus terus diperluas, inovasi dan teknologi harus terus diperkuat dan produk UMKM kita harus terus semakin kreatif dan menarik," kata Jokowi dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas-kualitas sumber daya manusia (SDM) UMKM. Itu bisa dilakukan dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan, mengenalkan serta memanfaatkan teknologi produksi maupun tekonologi digital yang bermanfaat bagi pengembangan usaha.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Paling Layak Jadi Presiden 2024 Gantikan Jokowi
Lebih lanjut, Kepala Negara juga ingin adanya peningkatan pendataan tunggal yang komprehensif dan akurat. Menurutnya Indonesia harus memiliki basis data tunggal UMKM yang bisa menavigasi pengembangan UMKM supaya lebih fokus.
"Agar lebih terarah dan berkelanjutan dan membawa pelaku usaha kecil generasi maju dan sejahtera," ujarnya.
Permintaan Jokowi tersebut tidak terlepas dari adanya peluang bagi UMKM di tengah derasnya arus digitalisasi. Momentum tersebut dinilainya mesti dimanfaatkan untuk mendorong percepatan transformasi digital.
"Memiliki kemampuan yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital, lebih banyak mengisi marketplace, menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global agar UMKM kita segera naik kelas," ucapnya.
"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace, UMKM koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita."
Baca Juga: Jokowi Tak Mau UMKM Cuma jadi Penonton di Era Perdagangan Digital