Perang Ukraina: Penghuni Bonbin Terperangkap, Hewan Stres Bahkan Bunuh Diri

SiswantoBBC Suara.Com
Senin, 28 Maret 2022 | 12:04 WIB
Perang Ukraina: Penghuni Bonbin Terperangkap, Hewan Stres Bahkan Bunuh Diri
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Invasi Rusia ke Ukraina membuat jutaan orang terpaksa mengungsi. Tak hanya manusia, ada juga ribuan korban lain yang kurang mendapat sorotan.

Hewan-hewan di kebun binatang milik negara dan swasta, serta hewan peliharaan di Ukraina menghadapi kondisi yang semakin mengerikan akibat perang.

Pusat penyelamatan mengatakan beberapa hewan peliharaan ditinggalkan oleh pemiliknya di flat atau bahkan dibiarkan berkeliaran di jalan-jalan. Sementara hewan-hewan di kebun binatang, pusat-pusat hewan milik swasta, dan ecopark, menderita karena pengeboman, suhu dingin, kelaparan, dan stres.

Sejak perang dimulai, kota kedua di Ukraina, Kharkiv, telah dibombardir secara intensif.

Baca Juga: Media Rusia Wawancarai Presiden Ukraina, Kremlin Meradang dan Langsung Gelar Penyelidikan

Baca juga:

Kepala ecopark swasta di wilayah itu mengatakan sejumlah area sekitar taman yang sudah menjadi medan perang atau bahkan sudah dikuasai Rusia. Dia menambahkan, tiga anggota staf terbunuh saat mencoba bekerja untuk memberi makan hewan.

Rusa, elk, serigala merah, dan beberapa burung dilepaskan, kata direktur Vitaly Ilchenko: "Mereka yang kemungkinan tidak akan bertahan hidup di habitat lokal, sudah kami coba ungsikan."

Di antaranya adalah anak singa bernama Simba yang telah diselamatkan sebelum perang dan menjadi daya tarik ecopark.

Sejak pasukan Rusia menguasai daerah itu, tidak ada staf yang dapat menjangkau hewan-hewan yang masih tersisa, termasuk singa dan harimau.

Baca Juga: Rusia Mengurangi Tujuan Perangnya di Tengah Perlawanan Ukraina yang Kuat

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada mereka," Harapannya untuk menemukan mereka tetap hidup memudar karena mereka kemungkinan akan kelaparan.

Staf kebun binatang milik negara di pusat kota Kharkiv juga telah berjuang untuk menjaga agar hewan-hewan tetap diberi makan dan mendapat kehangatan.

Penduduk setempat sudah kekurangan makanan ketika Karina Detiuk, wakil direktur kebun binatang, meminta bantuan.

"Monyet kami membutuhkan buah dan sayuran, predator kami membutuhkan daging, dan sebagainya," katanya kepada BBC. "Kami melakukan hal yang mustahil untuk menjaga mereka tetap hidup. Lolongan serigala kami terdengar lebih buruk daripada sirene serangan udara dan itu sangat menyakitkan hati."

Di Ukraina selatan, kebun binatang Mykolaiv telah dihantam oleh tembakan artileri Rusia yang tak henti-hentinya.

Direktur Volodymyr Topchiy mengatakan kepada BBC bahwa tiga roket Rusia yang belum meledak tergeletak di salah satu lapangan berumput di kebun binatang. Pecahan roket juga berserakan di sekitar area tersebut.

"Ini adalah keajaiban, tidak ada orang atau hewan yang terbunuh," katanya.

Lagi-lagi, kebun binatang mengandalkan penduduk setempat untuk membantu memberi makan hewan-hewan.

Boryspil, bandara internasional Kyiv, adalah salah satu target pertama penembakan Rusia ketika invasi dimulai pada 24 Februari.

Natalya Popova, yang mengelola Tempat Penampungan Satwa Liar tidak jauh dari situ, mengatakan hewan-hewan di sana sangat tertekan oleh kebisingan, sehingga banyak yang meronta-ronta di kandang mereka dan melukai diri sendiri.

"Seekor singa betina melukai cakarnya, sehingga tidak bisa berdiri. Seekor kijang muda menabrakkan dirinya ke dinding dan mati, setelah sebelumnya memutar lehernya."

Sebagian besar hewan sudah dipindahkan ke luar negeri, ke kebun binatang di kota Poznan, Polandia. Pihak kebun binatang itu juga membantu mengangkut mereka.

Lebih dari 20 ekor predator besar sudah dipindahkan ke Polandia, termasuk Shani, seekor harimau betina yang diselamatkan dari kebun binatang swasta.

Mayoritas hewan-hewan itu kini berada dalam kondisi aman, tetapi perjalanan panjang ke luar negeri juga menegangkan, dan akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan baru.

Mereka stres dan takut, bahkan terhadap suara terkecil sekalipun.

Namun terlepas dari masa depan yang tidak pasti, banyak kebun binatang telah memutuskan yang terbaik bagi hewan-hewan mereka, dengan tetap membiarkannya tinggal di kandang.

Odesa, kota pelabuhan terbesar di Ukraina, telah mempersiapkan kemungkinan serangan Rusia selama berminggu-minggu. Direktur Kebun Binatang Igor Belyakov menekankan ada cukup makanan dan tidak ada yang meninggalkan kota.

Risiko meninggalkan jauh lebih besar daripada risiko tetap tinggal, tulisnya di Facebook.

Banyak bangunan dan monumen bersejarah kota sekarang dipenuhi tumpukan karung pasir yang digunakan untuk perlindungan. Jalan-jalan di beberapa titik juga memiliki pos pemeriksaan yang dilengkapi dengan rintangan anti-tank.

Untuk menjaga semangat penduduk kota, pengelola kebun binatang telah menerbitkan foto domba mouflon yang lahir awal bulan ini dengan judul: "Hidup terus berjalan! Semuanya akan baik-baik saja!"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI