Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut peningkatan kebutuhan pangan jelang bulan Ramadan kali ini akan mengalami peningkatan ketimbang tahun lalu. Pasalnya, aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah mulai dilonggarkan.
Jakarta saat ini masih menerapkan PPKM level 2. Dalam aturan ini, kapasitas tempat ibadah sudah dilonggarkan hingga boleh dihadiri 75 persen jamaat.
Kegiatan perkantoran, pendidikan, dan rumah tangga lainnya juga sudah diizinkan meski masih ada pembatasan. Bahkan, untuk tahun ini masyarakat sudah boleh mudik dengan syarat sudah melakukan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Dengan demikian, Anies meyakini kegiatan masyarakat akan ikut mengalami peningkatan intensitasnya. Ia meyakini hal ini juga berpengaruh pada kebutuhan pangan.
"Tahun ini Ramadan-nya mungkin akan lebih ramai, jadi karena kegiatan-kegiatan dibandingkan bulan Ramadan sebelumnya tahun ini akan lebih intensif," ujar Anies di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (27/3/2022).
Kendati demikian, Anies mengaku tidak khawatir dengan meroketnya kebutuhan pangan jelang bulan Ramadan. Ia mengaku sudah mengantisipasi datangnya masalah ini.
Anies mengatakan, pihaknya bersama tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Food Station Tjipinang Jaya, Dharma Jaya, dan Pasar Jaya sudah melakukan pengawasan ketersediaan pangan. Ketiganya sudah melakukan persiapan agar harga dan stok komoditas yang menjadi insan tetap stabil.
"Tiga ini bekerja untuk menstabilkan pasokan kebutuhan pokok di Jakarta. Jadi Alhamdulillah mereka semua sudah mengantisipasi," ucap Anies.
Anies menyebut meroketnya kebutuhan pangan merupakan siklus yang selalu terjadi setiap tahun. Karena itu, sudah dilakukan persiapan sejak jauh hari.
Baca Juga: Tayang Jelang Ramadan, Film Tuhan Minta Duit dan Pulang Cocok Dinikmati di Bulan Puasa
"Jadi pasokan mereka sudah siapkan, kami pantau terus dan teman-teman juga bisa menggunakan IPJ, info pangan Jakarta," jelasnya.
Aplikasi IPJ ini disebutnya bisa menjadi acuan dalam memastikan harga pangan untuk semua komoditi. Karena itu, mantan Mendikbud ini menyarankan warga Ibu Kota untuk mengunduh dan menggunakannya.
"Oleh karena itu ibu RT yang ada di Jakarta untuk kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di Jakarta lihat di IPJ itu. Kita akan tahu harga rata-rata di Jakarta," pungkasnya.