Geram Gegara Dokter Diduga Salah Diagnosa Anaknya dan Dipaksa Bayar Tagihan, Ketua DPRD DKI Polisikan Eka Hospital BSD

Minggu, 27 Maret 2022 | 12:09 WIB
Geram Gegara Dokter Diduga Salah Diagnosa Anaknya dan Dipaksa Bayar Tagihan, Ketua DPRD DKI Polisikan Eka Hospital BSD
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Geram Gegara Dokter Salah Diagnosa Anaknya dan Dipaksa Bayar Tagihan, Ketua DPRD DKI Polisikan Eka Hospital BSD. [Instagram@prasetyoedimarsudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi atau Pras memolisikan Rumah Sakit (RS) Eka Hospital di BSD, Tangerang Selatan. Sebab, ia kecewa karena merasa dirugikan oleh manajemen RS itu.

Kekesalan Pras diungkap dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @prasetyoedimarsudi. Ada dua kejadian yang tidak mengenakan didapatnya ketika membawa putrinya ke RS itu.

"Saya kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit (RS) Eka Hospital BSD karena tidak menjunjung tinggi pengayoman dan pengabdian kepada masyarakat," ujar Pras, dikutip Suara.com, Minggu (27/3/2022).

Pras menceritakan, kejadian ini bermula saat putrinya mengalami keluhan nyeri di dada karena asam lambung. Lalu ia membawa anaknya itu ke Eka Hospital pada Jumat (18/3/2022) lalu.

Baca Juga: Ketua DPRD Prasetio Diperiksa KPK Lagi Terkait Formula E, Wagub DKI: Berkali-kali Juga Tak Masalah

Kemudian, begitu sampai di Unit Gawat Darurat (UGD), putrinya ditangani oleh dokter jaga. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyarankan untuk melakukan Computerized Tomography Scan (CT Scan).

Setelah itu, dokter menduga mendiagnosa ada kista di tubuh putrinya. Pihak rumah sakit  kemudian menyarankan putri Pras menjalani rawat inap.

Mendengar hal itu, Politisi PDIP ini meragukan diagnosa dokter karena sebenarnya yang dirasakan putrinya hanya sakit asam lambung. Karena itu, Pras meminta hasil CT Scan kepada pihak RS.

Namun, pihak RS malah tak juga kunjung memberikannya. Selanjutnya, ia tetap mengikuti anjuran dokter untuk membawa sang putri ke dokter spesialis Internis dan spesialis kandungan.

Usai diperiksa dokter spesialis, Pras mendapatkan diagnosa baru bahwa ternyata tidak ada kista di tubuh putrinya. Karena kondisi yang sudah membaik, Pras memutuskan untuk membawa pulang sang putri.

Baca Juga: Diperiksa Kasus Formula E, Ketua DPRD DKI Dicecar Penyidik soal Pinjaman Duit Rp 180 Miliar Bank DKI

Pemeriksaan atas putrinya ini dibayar melalui asuransi dan dilakukan istri Pras. Namun, begitu mau pulang, pihak RS melalui customer care dan petugas keamanan malah menghadangnya.

Pihak RS malah kembali menagih pembayaran dan bahkan dilakukan di tempat parkir. Keluarga tak diizinkan pulang sebelum melunasinya.

"Harapan agar putri saya sembuh dari nyeri dada akibat asam lambung berujung pengalaman pahit. Mulai dari diagnosa dokter yang terlalu mengada-ada tanpa bukti, sampai penagihan biaya perawatan secara paksa," tuturnya.

Kejadian pahit ini akhirnya membuat Pras melaporkan manajemen Eka Hospital ke Polda Metro Jaya.

"Ketidaknyamanan dan situasi tidak menyenangkan itu telah saya laporkan ke kepolisian," ucapnya.

Menurutnya apa yang terjadi pada keluarganya ini tidak pantas dilakukan oleh Rumah Sakit yang seharusnya mengedepankan pelayanan publik.

"Pengabdian untuk menyelamatkan dan menjadikan masyarakat sehat harus terus menjadi prioritas," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
Ini Ketua DPRD Ambon yang Anaknya Diduga Aniaya Bocah sampai Tewas
Ini Ketua DPRD Ambon yang Anaknya Diduga Aniaya Bocah sampai Tewas
Exco PSSI: Terima Kasih STY Atas Kebersamaannya
Exco PSSI: Terima Kasih STY Atas Kebersamaannya
Shin Tae-yong: Terima Kasih Banyak
Shin Tae-yong: Terima Kasih Banyak
Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...
Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...

TERKINI