Suara.com - Pengamat penerbangan Alvin Lie memprediksi jumlah pemudik Lebaran tahun ini akan melebihi tahun-tahun sebelum masa pandemi Covid-19. Apalagi, pemerintah sudah mengizinkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman. Dia mengkritik strategi komunikasi pemerintah ketika mengumumkan masyarakat boleh mudik asalkan sudah mendapatkan vaksin booster.
"Karena selama pandemi ini sudah dua tahun ini tidak bisa mudik dan perkiraan saya tahun ini mudiknya akan meledak jauh melampaui biasanya, nah, ini yang perlu diantisipasi," kata Alvin Lie dalam diskusi virtual bertajuk Mudik, Booster, dan Masker pada Sabtu (26/3/2022).
Alvin Lie berharap persiapan pengamanan jalur mudik Lebaran 2022 sudah dilakukan. Dia juga berharap pemerintah fokus pada hal itu.
"Sebelum pandemi itu kan sudah ada persiapan dari berbagai instansi kemenhub, kepolisian, kemudian pemda, ini juga sudah mengantisipasi lonjakan trafik sehingga disiapkan tempat istirahat kemudian juga bantuan jika terjadi kecelakaan, jika macet itu juga bagaimana kalau ada yang sakit dan sebagainya," ujarnya.
Baca Juga: Vaksin Booster Bakal Jadi Syarat Ikut Tarawih, Kemenag Kota Yogyakarta Urung Terapkan ke Warga
Mesti menggunakan pendekatan yang tepat
Alvin Lie menyoroti pendekatan komunikasi pemerintah dalam menyampaikan pengumuman vaksin booster sebagai syarat mudik.
Alvin Lie mengatakan pemerintah, misalnya dapat menggunakan pendekatan seperti memberikan fasilitas transportasi mudik gratis bagi masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi booster.
"Mudik gratis bagi yang sudah booster misalnya sehingga pendekatannya ini bukan sanksi tapi pendekatan insentif. Rasa-rasanya ini lebih elegan, lebih mudah diterima daripada perintah," kata dia.
Menurut Alvin pendekatan lainnya bisa mengaitkan dengan pembelian minyak goreng.
Baca Juga: Capaian Vaksin Booster di Padang Baru 5,7 Persen
"Saya yakin itu lebih efektif daripada nggak boleh gini, nggak boleh gini, harus gini, harus gitu, nah, secara komunikasi ini perlu diperbaiki saya kira," katanya.
Menurut Alvin jika kebijakan disampaikan dengan menggunakan pendekatan yang tidak tepat, bakal menjadi polemik.
"Strategi komunikasinya kenapa pemerintah itu seolah-olah, ya, ini pengumuman awalnya, ya yang boleh mudik yang sudah booster, seolah-olah, ini kan pendekatan kekuasaan," kata Alvin.
Dia mengatakan syarat vaksinasi booster untuk mudik bertujuan baik, terutama untuk melindungi lansia dan komorbid agar tidak tertular Covid-19.