Suara.com - Partai Demokrat meminta menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Jokowi - Wakil Presiden Maruf Amin fokus pada tugas-tugasnya, ketimbang sibuk melakukan kampanye terselubung untuk Pemilu 2024.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, menteri-menteri sebagai pembantu presiden semestinya fokus membantu mewujudkan visi-misi serta janji-janji politik saat kampanye Pilpres 2019.
"Bukan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan politik pribadi atau kelompoknya," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (25/3/2022).
Soal ada menteri yang ngebet ingin menjadi calon presiden, Kambar mengatakan seharusnya mereka bisa menempatkan diri dan memilih.
Baca Juga: PWNU Jatim Tegas Menolak Wacana Penundaan Pemilu 2024
"Jangan memanfaatkan fasilitas jabatan untuk nyapres. Kalau tetap memilih jadi anggota kabinet, mesti fokus bantu wujudkan visi dan misi presiden. Bantu tunaikan janji-janji Pak Jokowi, jangan asyik sendiri dengan berbagai agenda tambahan," kata Kamhar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid meminta para menteri tidak seenaknya menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi. Terlebih untuk melancarkan aksi-aksi kampanye politik terkait Pilpres 2024.
"Agar para menteri fokus. Jangan gunakan posisi menteri untuk kampanye politik dalam konteks untuk menjadi capres-capres, itu kan ada," kata Jazilul kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Sorotan Jazilul kepada para menteri yang asyik kampanye itu diakui dirinya sebagai bentuk koreksi kepada para pembantu presiden. Ia ingin menteri meningkatkan kinerja, bukan justru sebaliknya.
Menurut Jazilul tidak ada yang salah dari keinginan para menteri di kabinet untuk turut menjadi calon presiden. Namun begitu, para menteri harus juga tahu diri dan bisa menempatkan posisi.
Baca Juga: Puan Maharani Berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024? Ini Kata Pengamat
"Bahwa setiap orang punya hak untuk menjadi presiden, tapi ketika dia dalam posisi menteri, pembantu presiden maka fokuslah pada tugas itu. Mudahan-mudahan Pak Presiden juga itu tahu itu,” kata Jazilul.
Jazilul mengatakan Presiden Jokowi pastinya memiliki ukuran untuk melihat kinerja para menteri. Apalah memang fokus bekerja atau justru melakukan agenda terselubung untuk kampanye.
”Itu bisa dilihat, para pengamat bisa melihat, rakyat pun bisa melihat,” katanya.
Sebelumnya Jazilul juga berharap agar seluruh menteri tidak terpengaruh dengan isu reshuffle yang belakangan jadi pembicaraan. Ia meminta menteri-menteri untuk tetap fokus bekerja membantu presiden.
”Para menteri tidak perlu risau dengan isu reshuffle. Kita berharap para menteri yang ada bekerja concern sesuai tugasnya. Abaikan isu-isu itu sebelum Pak Presiden akan melakukan reshuffle,” ujarnya.