5 Fakta Putin akan Hadiri KTT G20 Bali yang Bikin Indonesia Disorot Dunia

Jum'at, 25 Maret 2022 | 17:58 WIB
5 Fakta Putin akan Hadiri KTT G20 Bali yang Bikin Indonesia Disorot Dunia
Presiden Vladimir Putin Umumkan Daftar Negara Musuh Rusia (Pixabay/DimitroSevastopol)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bakal digelar di Bali belakangan terus menjadi sorotan. Hal itu tak lepas keinginan Rusia yang notabene anggota G20 untuk tetap menghadiri KTT di tengah konfliknya dengan Ukraina.

Kondisi tersebut otomatis memicu pro-kontra antarnegara anggota G20 termasuk Amerika dan negara-negara Eropa.

Berikut sejumlah fakta terkait Vladimir Putin yang akan hadiri KTT Bali:  

1. Putin Siap Hadir

Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan bakal menghadiri perhelatan G20 di Bali, Indonesia. Rusia mendukung presidensi Indonesia di G20. Rusia menilai G20 di Indonesia bukan untuk membahas Rusia-Ukraina melainkan masalah lainnya seperti ekonomi global.

“(Kehadiran Putin) akan ditentukan banyak hal, termasuk kondisi Covid-19 yang saat ini makin membaik. Sampai sekarang (Putin) ingin hadir,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, Rabu (23/3/2022).

2. Rusia Berpotensi Diusir

Anggota G20 seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat sedang menimbang apakah Rusia harus tetap berada di G20 setelah invasi ke Ukraina. Namun rencana mengusir Rusia dari G20 bakal tak mudah.

Sebuah sumber Uni Eropa menyatakan ada pembahasan soal status Rusia dalam pertemuan G20 mendatang, yang kursi kepemimpinannya kini dipegang Indonesia. Kabar tersebut muncul di tengah desakan barat untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20.

Baca Juga: Dicap Kriminal Perang dan Diktator, Dubes Ukraina: Kehadiran Putin di G20 Bisa Hina Indonesia

Rusia menyatakan G20 bukanlah pertemuan untuk membahas krisis di Ukraina. Agenda tersebut untuk membahas masalah perekonomian dunia. Rusia mendukung penuh Presidensi Indonesia dalam ajang G20 tahun ini. Vorobieva heran dengan banyaknya negara-negara Barat yang ingin mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI