"Jangan kesannya berpesta di atas penderitaan rakyat," tegasnya.
Senada dengan Wiluyo, Muslimin mengaku kaget dengan anggaran Pemilu. Ia memang tidak tahu persis apa saja proses persiapan berikut tahapan dalam Pemilu. Namun baginya, menghabiskan anggaran 76,6 triliun hanya untuk memilih presiden atau wakil rakyat terasa sia-sia.
"Mahal atau murah kan hasilnya sama, tetap kita hormati, ini bukan seperti beli sayur atau ikan di pasar," kata Muslimin.
Dalam hukum jual beli, biasanya semakin mahal suatu barang semakin baik kualitasnnya. Begitu pun sebaliknya. Namun, hal tersebut tak berlaku dalam Pemilu di mana calon yang tampil dapat dipastikan tokoh terbaik bangsa.
"Siapa pun presidennya sama saja, pasti berniat baik, dan pasti kami ikuti, buat apa mahal-mahal," tandasnya.