Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menanggapi santai adanya rencana amaliyah atau penyerangan dari seorang teroris terhadap Gedung DPR.
Muhaimin atau Cak Imin menilai DPR tidak perlu terlalu responsif menanggapi adanya ancaman dari rencana teroris.
"Itu teror-teror saja yang saya kira tidak perlu menanggapi secara serius. Tetapi yang paling penting, pengamanan standar normal normatif tidak boleh abai," kata Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Namun begitu, Imin meminta pengamanan di Kompleks Parlemen tetap disiplin. Sehingga menurut dia tidak perlu ada peningkatkan pengamanan, terpenting tetap sesuai standar VIP.
"Ngga perlu. Yang penting standarnya terjaga. Saya minta sekjen untuk disiplin standar pengamann VIP sehingga aman nggak usah ditingkatkan," kata Imin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Densus 88 yang telah mengamankan RS, salah seorang teroris di Bogor yang merupakan simpatisan ISIS.
Diketahui dari hasil pemeriksaan, RS berencana melalukan amaliyah atau penyerangan terhadap Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta Pusat.
"Apresiasi Densus 88 dalam kecepatan menangkap teroris yang akan menyerang gedung DPR. Ini bentuk bahwa Densus 88 bekerja dengan begitu hebat dan kekuatan di pakai untuk keamanan negara kita," kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (25/3/2022).
Berkaca dari rencana penyerangan objek vital tersebut, Sahroni lantas meminta Densus 88 untuk menggencarkan penangkapan terhadap teroris lainnya.
Baca Juga: Gedung DPR RI Jadi Sasaran Teroris Simpatisan ISIS, Ahmad Sahroni: Tangkap Semua
Ia meminta Densus 88 mengejar dan mengungkap pelaku teror sampai ke semua jaringan.
"Ini harus benar-benar dirangkai sampai ke akarnya agar para teroris tidak bisa bergerak kemanapun mereka bergerak," kata Sahroni.
Sebelumnya, RS yang merupakan warga Tangerang Selatan, berhasil ditangkap oleh Densus 88 di Bogor.
Selain RS, Densus menangkap dua teroris lainnya di Tangsel dan Jakarta Barat. Masing-masing mereka ialah MR dan HP.