Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengungkapkan langkah partainya menjelang Pilpres 2024.
AHY mengatakan bahwa saat ini Partai Demokrat telah mulai 'PDKT' alias pendekatan komunikasi dengan sejumlah partai.
Tak hanya itu, AHY mengaku, partainya sedang menjalin komunikasi dengan tokoh nasional menjelang Pilpres 2024.
"Mengenai pemilihan presiden itu kompleks, sampai saat ini kami terus berikhtiar untuk membangun komunikasi dengan sejumlah partai serta figur nasional," kata AHY, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Puan Maharani Punya Peluang Duet dengan Anies Baswedan, Bakal Untung atau Buntung?
Menurut AHY, menjalin komunikasi dengan partai lain sangat diperlukan.
AHY mengatakan, saat ini Partai Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain.
Pasalnya ada ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden sebesar 20 persen.
"Mengingat ketentuan ambang batas tersebut, Partai Demokrat harus mencari koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon dalam Pilpres 2024, " jelasnya.
Meski demikian, AHY belum ingin memberitahu partai mana dan siapa saja tokoh yang sudah didekatinya.
Baca Juga: Tegas! AHY Minta Pejabat Bijaksana Bicara di Ruang Publik, Tak Sakiti Masyarakat
"Suasananya masih sangat cair dan kami terus mengikuti setiap perkembangan yang terjadi," tandasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik, Ujang Komarudin angkat bicara soal mencuatnya isu duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024 mendatang. Ia menilai pasangan ini akan sulit terealisasi.
Ujang mengaku melihat kecocokan dari Anies dan AHY untuk menjadi duet dalam Pilpres mendatang. Apalagi keduanya sempat memiliki latar belakang akademisi dan militer.
"Duet AHY-Anies pasangan yang cukup unik dan cocok-cocok saja. Namun akan sulit terealisasi," ujar Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (17/3/2022).
Meski memiliki kecocokan, Ujang menilai Anies-AHY akan terkendala presidential thershold atau ambang batas minimal mengusung Capres. Sebab, Partai Demokrat hanya punya suara 6 persen da